Sentul City Siap Relokasi Korban Tanah Bergerak di Bojongkoneng, Bogor
Bupati Bogor ungkap andil Sentul City dalam rencana relokasi 67 rumah yang rusak akibat tanah bergerak di Desa Bojongkoneng, Bogor, serta bantuan bagi 168 jiwa yang terdampak.

Bencana tanah bergerak di Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin, 3 Maret 2024 pukul 23.00 WIB, telah mengakibatkan kerusakan pada 67 rumah dan menyebabkan 43 kepala keluarga (KK) atau 168 jiwa mengungsi. Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras dan kondisi tanah yang labil, tak jauh dari kediaman Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, dibantu oleh PT Sentul City, kini tengah berupaya merelokasi para korban bencana tersebut.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa Pemkab Bogor dan PT Sentul City telah membahas rencana relokasi ini dalam Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA). Lebih dari 900 warga Desa Bojongkoneng tercatat dalam GTRA untuk pengurusan legalitas surat tanah mereka. "Kita berharap dapat melakukan relokasi," ujar Bupati Rudy, "karena Pemkab Bogor dengan pihak Sentul City pernah membahasnya di GTRA."
Sentul City, menurut Bupati Rudy, telah menyiapkan lahan pengganti untuk relokasi rumah warga yang rusak. Persiapan lahan ini telah dilakukan sejak adanya sebaran mitigasi daerah rawan bencana di Bojongkoneng. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam membantu warga terdampak bencana tanah bergerak.
Relokasi dan Bantuan untuk Korban
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan dampak bencana tanah bergerak tersebut. Selain 67 rumah rusak, akses jalan Curug Bidadari juga terdampak. Para pengungsi, sebanyak 168 jiwa dari 43 KK, sebagian besar ditampung di rumah kerabat, sementara sisanya menempati kontrakan di sekitar Bojongkoneng.
BPBD Kabupaten Bogor telah mendirikan tenda dari Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai antisipasi jika terjadi pergerakan tanah susulan. Tenda ini juga berfungsi sebagai titik kumpul warga. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor juga telah bersiaga di lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi.
"Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama, serta kondisi tanah yang labil mengakibatkan pergeseran tanah di wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan beberapa unit rumah mengalami kerusakan," jelas Adam Hamdani mengenai penyebab bencana.
Langkah cepat yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bogor menunjukkan kesigapan dalam menangani bencana ini. Pemberian bantuan dan pendirian tenda darurat merupakan upaya untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengungsi.
Peran Sentul City dalam Relokasi
Peran PT Sentul City dalam menyediakan lahan untuk relokasi korban bencana tanah bergerak patut diapresiasi. Kerjasama antara Pemkab Bogor dan Sentul City ini menunjukkan sinergi yang positif dalam penanggulangan bencana dan pemulihan pasca-bencana.
Proses relokasi ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi warga terdampak. Dengan adanya lahan pengganti, warga dapat membangun kembali rumah mereka di lokasi yang lebih aman dan terhindar dari ancaman bencana tanah bergerak.
Ke depan, kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta seperti ini perlu terus ditingkatkan untuk menghadapi berbagai tantangan bencana alam di Indonesia. Koordinasi yang baik dan kesiapsiagaan yang terencana akan sangat penting dalam meminimalisir dampak bencana dan memberikan bantuan yang tepat sasaran kepada masyarakat.
Selain relokasi, bantuan lain seperti pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi juga terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini untuk memastikan para korban bencana dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari selama masa pemulihan.
Semoga dengan adanya kerjasama dan bantuan yang diberikan, para korban bencana tanah bergerak di Bojongkoneng dapat segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normal.