Siaga Bencana: BNPB Imbau Waspada Potensi Hujan Ekstrem Tiga Hari ke Depan
BNPB memperingatkan peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan, berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor; masyarakat diimbau waspada dan siaga.
![Siaga Bencana: BNPB Imbau Waspada Potensi Hujan Ekstrem Tiga Hari ke Depan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/000216.908-siaga-bencana-bnpb-imbau-waspada-potensi-hujan-ekstrem-tiga-hari-ke-depan-1.jpg)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Peringatan ini disampaikan pada Selasa, 4 Januari 2024, berlaku setidaknya tiga hari ke depan, dengan potensi dampak yang cukup signifikan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa peningkatan intensitas hujan ini tidak hanya disebabkan angin monsun. Kondisi regional seperti gelombang Kelvin, Rossby, dan Madden Julian Oscillation (MJO) juga berkontribusi meningkatkan potensi curah hujan saat melewati wilayah Indonesia. "Pergerakannya dari arah barat ke tengah dan ke wilayah Indonesia bagian timur," ujar Abdul Muhari.
Intensitas hujan yang diperkirakan mencapai lebih dari 50 mm per jam berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Daerah-daerah yang berisiko meliputi Kabupaten Batanghari, Kota Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bogor, Indramayu, Boyolali, Bojonegoro, Madiun, Sragen, Nganjuk, Kendal, Cilacap, Pasuruan, Semarang, Banjarnegara, Batang, Jepara, Pati, Hulu Sungai Selatan, Sanggau, Kubu Raya, Samarinda, Tarakan, Gorontalo, Bolaang Mongondow, dan Kabupaten Bima.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gelombang laut tinggi atau banjir rob dapat memperparah dampak bencana hidrometeorologi. Hal ini mengakibatkan sebaran banjir yang meluas dan proses surut yang lebih lambat, seperti yang terjadi di pantai utara Jawa dan pesisir Kalimantan Barat.
BNPB mengimbau kepada seluruh gubernur, bupati, dan wali kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah antisipasi ini penting untuk meminimalisir dampak bencana.
Abdul Muhari juga menekankan pentingnya prioritas keselamatan bagi tim gabungan yang sedang menangani bencana, seperti di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Timur, di mana pencarian lima warga yang hilang akibat banjir bandang masih berlangsung. Potensi bencana susulan perlu menjadi perhatian serius.
BNPB memberikan panduan penting bagi masyarakat: "Bila hujan terus menerus selama dua jam atau lebih dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, segeralah evakuasi diri, hindari lereng tebing, bukit, ataupun aliran sungai," pesan Abdul Muhari.