Sindikat Curanmor 24 Kali Beraksi di Balikpapan Ditangkap
Polisi di Balikpapan berhasil meringkus sindikat pencurian kendaraan bermotor yang telah beraksi sebanyak 24 kali sejak tahun 2022, mengamankan 18 motor dan beberapa onderdil.

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) berhasil mengungkap dan menangkap sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang telah beraksi sebanyak 24 kali di wilayah Kota Balikpapan. Penangkapan ini diumumkan pada Kamis, 23 Januari 2025 di Balikpapan. Empat pelaku, yakni KH, SN, MY, dan T, telah diamankan oleh pihak berwajib.
Kompol Agta Bhuwana Putra, Kasubdit Jatanras Polda Kaltim, menjelaskan bahwa KH dan SN berperan sebagai eksekutor pencurian, dibantu oleh T. Sementara itu, MY berperan sebagai penadah hasil curian. Modus operandi yang mereka gunakan adalah merusak kunci kontak kendaraan roda dua dan menyambung kabel kontak di lokasi-lokasi sepi. Aksi kejahatan ini telah berlangsung sejak tahun 2022.
Dari hasil pengungkapan kasus ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 18 unit sepeda motor dan sejumlah onderdil. Pengungkapan kasus berawal dari laporan polisi (LP) bernomor LP/B/03/1/2025/SPKT/Polda Kaltim pada 2 Januari 2025. Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam sindikat ini.
Sepeda motor hasil curian dijual melalui platform jual beli online dengan harga sekitar Rp5 juta per unit. Kompol Agta Bhuwana Putra menambahkan, pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut jaringan sindikat curanmor tersebut guna mengidentifikasi pelaku lain yang terlibat. Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya pada keamanan dan kerugian masyarakat.
Polda Kaltim menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli kendaraan atau suku cadang bekas, khususnya yang dijual melalui marketplace online. Polisi secara aktif memantau aktivitas penjualan kendaraan di marketplace untuk mencegah tindak kejahatan serupa. Langkah preventif ini penting guna menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Balikpapan.
Keempat pelaku, KH, SN, MY, dan T, telah ditetapkan sebagai tersangka. KH, SN, dan T dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Sementara MY, sebagai penadah, dijerat dengan pasal 480 KUHP. Polda Kaltim terus mengembangkan kasus ini untuk menuntaskan jaringan sindikat curanmor di Balikpapan.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Kewaspadaan dan kehati-hatian dalam bertransaksi, terutama melalui online, sangat penting untuk mencegah menjadi korban kejahatan. Kerja sama antara masyarakat dan kepolisian juga sangat krusial dalam memberantas kejahatan curanmor.