Sukses Terapkan 5P, Banyuwangi Jadi Model Pemerintahan Digital Indonesia
Kementerian PAN-RB menyebut Banyuwangi berhasil menerapkan 5P (penyiapan infrastruktur, perangkat digital, partisipasi masyarakat, personel, dan kemitraan) dengan baik, sehingga memiliki indeks SPBE yang tinggi dan menjadi contoh bagi daerah lain.

Banyuwangi, Jawa Timur, 29 April 2024 – Kabupaten Banyuwangi mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam menerapkan pemerintahan digital. Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Nanik Murwati, dalam penelitian doktoralnya menyatakan bahwa Banyuwangi mampu menerapkan konsep 5P dengan sangat baik. Konsep ini meliputi penyiapan infrastruktur, perangkat digital, partisipasi masyarakat, penguatan kapasitas personel (birokrasi), dan kemitraan dengan berbagai institusi.
Menurut Nanik, keberhasilan Banyuwangi dalam menerapkan 5P ini menjadi kunci utama tingginya indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di daerah tersebut. Hal ini diungkapkannya dalam sidang terbuka doktoralnya di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). "Kenapa Banyuwangi ini memiliki indeks SPBE yang baik? Karena mampu menjalankan 5P dengan sangat baik," tegas Nanik.
Penelitian Nanik menunjukkan bahwa komitmen kuat dari pimpinan daerah menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi 5P. Komitmen tersebut tercermin dalam regulasi dan penganggaran yang mendukung transformasi digital. "Komitmen mewujudkan pemerintahan digital itu ada di RPJMD, begitu pula dengan komitmen anggaran yang diberikan, dan ini yang mempengaruhi kesuksesan SPBE di Banyuwangi karena komitmen dari bupatinya," jelasnya.
Rahasia Sukses Banyuwangi: Implementasi 5P yang Komprehensif
Keberhasilan Banyuwangi dalam menerapkan 5P tidak lepas dari perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Penyiapan infrastruktur yang memadai menjadi fondasi utama, diiringi dengan pemanfaatan perangkat digital yang efektif dan efisien. Partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemerintahan juga menjadi kunci keberhasilan. Penguatan kapasitas birokrasi melalui pelatihan dan pengembangan SDM juga berperan penting.
Kemitraan yang terjalin dengan berbagai institusi juga turut berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan ini. Kerjasama yang sinergis antar lembaga pemerintahan, swasta, dan masyarakat sipil menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan SPBE. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan Banyuwangi bukan hanya karena satu faktor, melainkan karena sinergi berbagai elemen yang saling mendukung.
Nanik menambahkan bahwa model Banyuwangi ini sangat penting untuk dipelajari dan ditiru oleh daerah lain di Indonesia. "Kelima hal tersebut dapat berjalan dengan baik karena didukung dengan komitmen pemimpinnya yang kuat, sehingga bisa berjalan dengan baik," tambahnya. Ia menekankan pentingnya komitmen pemimpin dalam mewujudkan pemerintahan digital, baik dalam regulasi maupun penganggaran.
Banyuwangi sebagai Benchmark Pemerintahan Digital
Riset Nanik Murwati memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana Banyuwangi mampu mencapai indeks SPBE yang tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui digitalisasi. Saat ini, indeks SPBE yang baik masih terkonsentrasi di tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah provinsi.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mendiseminasikan praktik baik Banyuwangi ke tingkat kabupaten/kota. "Saya kira succes history Banyuwangi ini perlu menjadi benchmark bagi kabupaten/ kota lainnya yang ingin meningkatkan indeks SPBE sebagai sebuah masa depan pelayanan publik," ujar Nanik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerataan akses dan kualitas pelayanan publik di seluruh Indonesia.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik hasil riset tersebut dan menyatakan apresiasinya. "Apa yang diungkapkan oleh Bu Nanik ini menjadi penyemangat bagi kami, tentu ini juga menjadi input penting untuk terus berinovasi dan memberikan kinerja terbaik kami, khususnya penguatan digitalisasi pelayanan publik," kata Ipuk. Ia berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di Banyuwangi melalui inovasi dan digitalisasi.
Kesimpulannya, keberhasilan Banyuwangi dalam menerapkan 5P menjadi bukti nyata bahwa komitmen kepemimpinan, perencanaan yang matang, dan kerjasama yang sinergis dapat menghasilkan pemerintahan digital yang efektif dan efisien. Model Banyuwangi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.