Sultra Usul Perbaikan 12.001 Unit Irigasi ke Kementan
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sulawesi Tenggara mengusulkan perbaikan 12.001 unit irigasi tersier kepada Kementan RI untuk meningkatkan produksi pertanian dan mendukung swasembada pangan nasional 2025.

Sulawesi Tenggara (Sultra) berinisiatif meningkatkan produktivitas pertaniannya. Langkah konkrit yang diambil adalah dengan mengajukan usulan perbaikan terhadap 12.001 unit irigasi tersier kepada Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Usulan ini diajukan pada Februari 2024, bertujuan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional pada tahun 2025.
Peningkatan Infrastruktur Irigasi di Sultra
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, menjelaskan bahwa usulan perbaikan irigasi tersebar di 14 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara. Perbaikan ini sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian dan perluasan area tanam. Rusdin menambahkan bahwa jumlah unit irigasi yang diusulkan untuk perbaikan bervariasi dalam hal panjang, mulai dari 100 meter hingga 300 meter per unit.
Daerah-daerah yang diusulkan untuk perbaikan irigasi meliputi Kabupaten Buton, Konawe, Konawe Kepulauan, Buton Utara, Kolaka, Bombana, Muna, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Kolaka Utara, Konawe Utara, Muna Barat, serta Kota Kendari dan Kota Baubau. Sementara itu, tiga daerah lainnya, yaitu Kabupaten Wakatobi, Buton Selatan, dan Buton Tengah, belum masuk dalam daftar usulan perbaikan. Namun, kemungkinan penambahan daerah tersebut masih terbuka, tergantung hasil verifikasi tim lapangan.
Alasan Perbaikan dan Dampaknya
Rusdin menjelaskan bahwa usulan perbaikan ini didorong oleh kondisi beberapa poros irigasi tersier yang mengalami kebocoran dan kerusakan. Kondisi tersebut menyebabkan pasokan air ke lahan pertanian menjadi tidak optimal, dan berdampak negatif pada hasil panen. Oleh karena itu, prioritas perbaikan difokuskan pada lahan-lahan yang sudah ada (existing) untuk meningkatkan hasil produksi pertanian.
Usulan perbaikan ini akan melalui proses verifikasi oleh Kementan RI melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dan Dirjen Irigasi Lahan. Verifikasi ini akan menilai kelayakan usulan dan potensi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau perluasan area tanam. Distanak Sultra berharap agar usulan ini disetujui dan direalisasikan segera, dengan koordinasi yang intensif bersama Balai Wilayah Sungai IV Sulawesi Tenggara.
Harapan dan Dampak Positif
Rusdin optimistis bahwa perbaikan saluran irigasi secara menyeluruh akan berdampak positif pada peningkatan produksi pertanian di Sulawesi Tenggara pada tahun 2025. Pasokan air yang lebih stabil dan terjamin akan membantu petani meningkatkan hasil panen mereka. Keberhasilan program ini juga akan berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan nasional.
Program perbaikan irigasi ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Sulawesi Tenggara dan berkontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional. Dengan perbaikan infrastruktur irigasi, diharapkan petani dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka, serta mendukung ketahanan pangan Indonesia.