Tahukah Anda? Bank Sulselbar Gencarkan Sosialisasi Pembiayaan Koperasi untuk 180 Pengurus di Makassar
Bank Sulselbar menggelar sosialisasi pembiayaan koperasi di Makassar, melibatkan 180 pengurus Koperasi Merah Putih. Langkah ini penting untuk penguatan akses finansial UMKM.

Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi penting bagi upaya peningkatan kapasitas koperasi di Indonesia. Pada Senin, 28 Juli, Bank Sulselbar secara proaktif melaksanakan kegiatan sosialisasi pembiayaan yang ditujukan khusus bagi pengurus Koperasi Merah Putih di Kota Makassar.
Acara ini merupakan bagian dari komitmen Bank Sulselbar dalam mendukung ekosistem koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Sebanyak 180 pengurus Koperasi Merah Putih turut serta dalam kegiatan edukatif ini, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pemahaman finansial.
Pemimpin Divisi Ritel dan Konsumen Bank Sulselbar, Edwin Syamsudin, menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan memberikan pencerahan komprehensif. Melalui kerja sama dengan Dinas Koperasi UMKM Kota Makassar, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pengurus koperasi mengenai berbagai aspek penting dalam pengelolaan keuangan dan akses pembiayaan.
Meningkatkan Pemahaman Akses Pembiayaan Koperasi
Sosialisasi pembiayaan yang diselenggarakan oleh Bank Sulselbar ini dirancang untuk memberikan wawasan mendalam kepada para pengurus Koperasi Merah Putih. Materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek krusial yang relevan dengan operasional koperasi modern.
Para peserta mendapatkan pemahaman terkait aspek perpajakan, yang merupakan fondasi penting dalam kepatuhan dan keberlanjutan usaha. Selain itu, digitalisasi dan pencatatan keuangan juga menjadi fokus utama, mengingat pentingnya efisiensi dan transparansi di era digital.
Lebih lanjut, proses dan teknik pengajuan kredit koperasi juga dibahas secara detail. Hal ini sangat vital untuk memastikan koperasi dapat mengakses sumber pembiayaan formal dengan lebih mudah dan efektif, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis anggotanya.
Tantangan dan Potensi Koperasi di Indonesia
Sektor koperasi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, meskipun memiliki potensi besar sebagai pilar ekonomi kerakyatan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM RI per tahun 2024, terdapat sekitar 127 ribu koperasi yang masih aktif beroperasi di seluruh Indonesia.
Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 30 persen yang dikategorikan sehat, baik dari sisi kelembagaan maupun finansial. Kondisi ini menunjukkan adanya pekerjaan rumah besar dalam memperkuat kapasitas dan tata kelola koperasi agar lebih mandiri dan berkelanjutan.
Salah satu tantangan utama yang diakui oleh pihak perbankan adalah rendahnya akses koperasi terhadap pembiayaan formal. Keterbatasan ini seringkali menghambat pengembangan usaha dan inovasi di tingkat anggota, sehingga diperlukan sinergi antara perbankan dan koperasi untuk mengatasi masalah ini.
Peran Bank Indonesia dan Perbankan dalam Penguatan UMKM
Bank Indonesia (BI) secara konsisten mendorong penguatan UMKM dan koperasi melalui berbagai program dan kebijakan. Upaya ini mencakup penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang secara nasional telah mencapai angka di atas Rp250 triliun, menunjukkan komitmen pemerintah dan perbankan dalam mendukung sektor ini.
Pihak perbankan, termasuk Bank Sulselbar, memiliki peran strategis dalam menjembatani akses pembiayaan bagi koperasi. Melalui kegiatan sosialisasi pembiayaan, bank tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan yang diperlukan.
Kolaborasi antara perbankan, pemerintah daerah, dan koperasi menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Dengan demikian, tantangan akses pembiayaan dapat diatasi, dan koperasi dapat berperan lebih optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.