Tahukah Anda, Bulog Sumut Perkuat Stok Beras dengan Tambahan 4.000 Ton dari Aceh?
Perum Bulog Sumatera Utara menerima tambahan 4.000 ton beras dari Aceh, memperkuat Stok Beras Bulog Sumut. Bagaimana langkah ini menjamin ketahanan pangan di wilayah tersebut?

Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) telah menerima tambahan 4.000 ton beras. Pasokan ini dikirim dari Bulog Aceh, tiba di Medan pada Sabtu, 9 Agustus. Kedatangan beras ini merupakan bagian dari upaya memperkuat stok beras di wilayah tersebut.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menjelaskan bahwa jumlah beras dari Aceh ini akan terus bertambah. Direncanakan total pengiriman mencapai 10.000 ton. Langkah ini diambil untuk memenuhi permintaan beras yang tinggi di Sumatera Utara.
Dengan adanya penambahan ini, total stok beras di gudang Bulog Sumut kini mencapai sekitar 60.000 ton. Jumlah tersebut dinilai sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Sumatera Utara dalam jangka waktu mendatang.
Strategi Penguatan Stok Pangan di Sumut
Pengiriman beras dari Aceh ini tidak terlepas dari tingginya penyerapan beras oleh Bulog di provinsi tetangga tersebut. Penyerapan dari petani di Aceh sangat besar, mencapai 80.000 ton. Ini menunjukkan surplus produksi beras di sana yang bisa didistribusikan ke wilayah lain.
Budi Cahyanto juga menegaskan bahwa pengiriman ini merupakan instruksi langsung dari kantor pusat Bulog. Hal ini bertujuan untuk memastikan pemerataan pasokan dan stabilitas harga beras di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah dengan permintaan tinggi seperti Sumut.
Ketersediaan pasokan yang memadai adalah kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Dengan strategi ini, Bulog Sumut berupaya menjamin bahwa masyarakat memiliki akses mudah terhadap stok beras berkualitas.
Antisipasi Panen Raya dan Kemitraan Strategis
Selain pasokan dari luar, Bulog Sumut juga bersiap menghadapi panen raya di beberapa wilayahnya sendiri. Pada akhir Agustus dan September, daerah seperti Kabupaten Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, dan Simalungun akan memasuki masa panen padi.
Untuk memaksimalkan penyerapan gabah lokal, Bulog Sumut menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak. Sosialisasi kepada petani juga gencar dilakukan melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
Para petani diimbau untuk menjual gabah mereka kepada Bulog, yang telah menetapkan harga pembelian sebesar Rp6.500 per kilogram. Langkah ini tidak hanya membantu petani mendapatkan harga yang layak, tetapi juga memperkuat stok beras nasional.