Tahukah Anda? DPMK Jayawijaya Perkuat Pengelolaan Data Desa di 2 Distrik, Efektifkan Pembangunan Kampung
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Jayawijaya memperkuat Pengelolaan Data Desa. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas aparatur desa, lantas bagaimana dampaknya pada perencanaan pembangunan?

Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, secara aktif memperkuat kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan data. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas perencanaan pembangunan di tingkat kampung. Program strategis ini telah berlangsung selama dua tahun terakhir, menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan.
Penguatan pengelolaan data ini difokuskan pada dua lokasi percontohan, yaitu Kampung Kama di Distrik Wesaput dan Kampung Lanitipo di Distrik Wamena Kota. Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama erat antara DPMK Jayawijaya dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengatasi kendala yang selama ini dihadapi dalam pengumpulan data yang akurat.
Sekretaris DPMK Jayawijaya, Lepinus Gombo, menyatakan bahwa program ini sangat vital untuk membantu desa-desa dalam menyusun profil dan monografi desa. Dengan data yang lebih baik, aparat desa akan memiliki dasar yang kuat untuk merencanakan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan tata kelola desa yang lebih transparan dan efektif.
Kolaborasi Strategis untuk Akurasi Data
Kolaborasi antara DPMK dan BPS Kabupaten Jayawijaya menjadi kunci utama dalam program penguatan Pengelolaan Data Desa ini. BPS, dengan keahliannya dalam metodologi statistik, mengisi celah kapasitas yang sebelumnya dirasakan oleh DPMK. Kerja sama ini memastikan bahwa data yang dikumpulkan memiliki validitas dan akurasi tinggi, sesuai standar statistik.
Sebelumnya, DPMK menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan data di tingkat kampung. Kurangnya pemahaman teknis dan metodologi statistik menjadi hambatan utama dalam menghasilkan profil desa yang komprehensif. Melalui pelatihan intensif, aparat desa kini dibekali pengetahuan yang memadai untuk melakukan pendataan secara mandiri.
Pelatihan ini mencakup berbagai aspek pendataan, mulai dari pengumpulan data dasar hingga penyusunan profil desa yang lengkap. Dengan demikian, aparat desa tidak hanya sekadar mengumpulkan data, tetapi juga memahami pentingnya setiap informasi yang dicatat. Pemahaman ini krusial untuk menghasilkan monografi desa yang akurat dan relevan dengan kondisi lapangan.
Dampak Positif pada Perencanaan Pembangunan Kampung
Peningkatan kapasitas dalam Pengelolaan Data Desa membawa dampak positif yang signifikan terhadap perencanaan pembangunan di Jayawijaya. Data profil desa yang akurat menjadi fondasi bagi penyusunan rencana pembangunan yang lebih tepat sasaran. Setiap program yang dirancang kini dapat didasarkan pada kebutuhan riil masyarakat, bukan sekadar asumsi.
Menurut Lepinus Gombo, dampak dari program ini sangat besar dalam meningkatkan kemampuan aparat desa. Mereka kini lebih percaya diri dalam melakukan pendataan dan analisis data untuk kebutuhan perencanaan. Hal ini secara langsung berkontribusi pada efektivitas alokasi sumber daya dan program pembangunan di setiap kampung.
Dengan adanya monografi desa yang terstruktur, pemerintah kampung dapat mengidentifikasi potensi dan masalah secara lebih jelas. Ini memungkinkan mereka untuk merumuskan kebijakan yang responsif terhadap dinamika sosial dan ekonomi lokal. Pada akhirnya, Pengelolaan Data Desa yang kuat akan mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat di Jayawijaya.