Tahukah Anda? Indonesia Peringkat ke-46 Dunia dalam Ekspor Alat Kesehatan, Wamendag Dorong Peningkatan ke Pasar Global
Wakil Menteri Perdagangan mendorong peningkatan ekspor alat kesehatan nasional, mengingat potensi besar pasar global dan posisi Indonesia sebagai eksportir ke-46 dunia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti secara aktif mendorong pelaku industri alat kesehatan (alkes) nasional. Dorongan ini bertujuan untuk memaksimalkan peluang ekspor di tengah meningkatnya permintaan global.
Pernyataan tersebut disampaikan Roro dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (Hipelki) 2025 di Jakarta pada Selasa. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini.
Peningkatan permintaan alkes dunia yang mencapai rata-rata 3,31 persen dalam lima tahun terakhir menjadi alasan utama. Ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar.
Potensi Pasar Global dan Posisi Indonesia
Permintaan alat kesehatan global terus menunjukkan tren peningkatan signifikan. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), tren ini tumbuh rata-rata sebesar 3,31 persen setiap tahunnya. Kebutuhan alkes dunia diperkirakan mencapai 498,52 miliar dolar AS pada tahun 2024. Angka ini diproyeksikan akan melonjak hingga 539,82 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Indonesia, sebagai salah satu pemain di pasar global, menempati peringkat ke-46 dunia sebagai eksportir alat kesehatan. Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor alkes Indonesia mencapai 591,72 juta dolar AS pada tahun 2024. Posisi ini menunjukkan adanya potensi besar yang perlu terus dikembangkan.
Negara-negara tujuan utama ekspor alat kesehatan Indonesia meliputi Singapura dengan pangsa 22,46 persen. Amerika Serikat menyusul dengan 13,36 persen, Australia 8,21 persen, Jepang 8,11 persen, dan Polandia 6,64 persen. Diversifikasi pasar ini penting untuk stabilitas dan pertumbuhan ekspor alat kesehatan nasional.
Komitmen Pemerintah dan Sinergi Industri
Kementerian Perdagangan menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong ekspor alat kesehatan nasional. Berbagai upaya strategis telah dan akan terus dilakukan untuk mendukung tujuan ini. Fasilitasi promosi dagang menjadi salah satu fokus utama.
Selain itu, Kemendag aktif melakukan penjajakan pasar luar negeri untuk membuka akses baru bagi produk Indonesia. Penguatan perjanjian perdagangan internasional juga menjadi prioritas guna memperluas jangkauan pasar. Di sisi lain, pemerintah juga menjaga keseimbangan pasar dalam negeri. Ini dilakukan agar industri alkes domestik memiliki ruang untuk berkembang.
Peningkatan kualitas produk alat kesehatan dalam negeri menjadi perhatian utama. Hal ini krusial agar produk tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mampu bersaing di kancah global. Wamendag Roro juga menyoroti pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi ini esensial untuk memastikan alkes nasional memenuhi standar internasional dan kebutuhan dalam negeri.