Kemenkes Dorong Produksi Alkes Dalam Negeri, Kurangi Ketergantungan Impor
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produksi alat kesehatan (alkes) dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.

Jakarta, 14 Mei 2024 - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia gencar mendorong produksi alat kesehatan (alkes) dalam negeri guna mengurangi ketergantungan impor. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, dalam acara 'ASEAN - Japan Medical Devices Regulatory Training 2025' di Jakarta. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mencapai kemandirian di sektor kesehatan nasional.
Wakil Menteri Kesehatan menekankan pentingnya kemandirian dalam hal produksi alkes. "Kita kembangkan dalam beberapa tahun ini, bekerja sama dengan swasta, BUMN, dan sebagainya, untuk bisa memproduksi alat-alat kesehatan di dalam negeri, sehingga kita bisa merdeka tanpa tergantung dari negara lain," ujar Dante Saksono Harbuwono. Kerja sama multipihak ini menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
Pelatihan regulasi alat kesehatan ASEAN-Jepang 2025, yang diselenggarakan bersama Pharmaceuticals and Medical Devices Agency (PMDA) Jepang dan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, menjadi salah satu bukti nyata komitmen Kemenkes dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi alkes dalam negeri. Pelatihan ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas alkes buatan Indonesia.
Peningkatan TKDN dan Kolaborasi Riset
Kemenkes juga fokus pada peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk alkes. "Tahap demi tahap mulai ditingkatkan kandungan dalam negerinya, sehingga nanti kita bisa memproduksi sendiri dan mungkin kita bisa ekspor ke beberapa negara," jelas Dante Saksono Harbuwono. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga berpotensi membuka peluang ekspor produk alkes Indonesia.
Universitas Indonesia (UI) turut berperan aktif dalam upaya ini. Wakil Rektor UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, menyatakan kesiapan para peneliti UI untuk berkolaborasi dengan industri dalam pengembangan riset dan inovasi alkes. "Universitas Indonesia sangat siap untuk menyediakan peneliti dan berkolaborasi dengan industri, tentu juga dengan badan regulatory supaya kita bisa mengembangkan alat-alat medical device," kata Hamdi Muluk.
Kolaborasi antara Kemenkes, sektor swasta, BUMN, dan perguruan tinggi seperti UI diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan teknologi baru di bidang alkes. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kesehatan global.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor alkes dan menciptakan sistem kesehatan yang lebih berkelanjutan. "Bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap barang-barang dari luar negeri. Jadi kita juga harus mengembangkan riset inovasi untuk membuat peralatannya jauh lebih bagus, kita bisa mengurangi ketergantungan dan sustainable ya, kalau kita bisa produksi sendiri," pungkas Hamdi Muluk.
Langkah Strategis Menuju Kemandirian Kesehatan
Upaya Kemenkes untuk meningkatkan produksi alkes dalam negeri merupakan langkah strategis menuju kemandirian di sektor kesehatan. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan meningkatkan akses masyarakat terhadap alkes berkualitas. Dengan peningkatan TKDN dan kolaborasi riset yang intensif, Indonesia diharapkan dapat menjadi produsen alkes terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kesiapan sumber daya manusia, teknologi, dan regulasi yang mendukung akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Keberhasilan program ini akan berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Ke depan, Kemenkes akan terus berupaya meningkatkan produksi alkes dalam negeri melalui berbagai strategi dan kolaborasi. Komitmen dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun perguruan tinggi, sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kemandirian di sektor kesehatan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Indonesia.