Tahukah Anda? Wabup Banyuwangi Dorong Lulusan API Jadi Pelopor Seaplane Indonesia, Jembatani Nusantara dari Udara
Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mendorong lulusan API Banyuwangi menjadi Pelopor Seaplane Indonesia, membuka peluang baru transportasi udara perintis di Nusantara.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, baru-baru ini menyerukan kepada para lulusan Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, Jawa Timur, untuk menjadi garda terdepan dalam pengembangan transportasi udara. Dorongan ini secara khusus menyasar sektor penerbangan perintis berbasis pesawat amfibi atau seaplane. Pesan ini disampaikan Mujiono saat menghadiri acara wisuda Perwira Transportasi Udara Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung di Banyuwangi pada hari Jumat.
Menurut Mujiono, para pilot muda yang berasal dari Banyuwangi ini merupakan harapan bangsa yang akan memainkan peran krusial. Mereka diharapkan mampu menjembatani jarak antarwilayah di Indonesia, sekaligus merajut konektivitas Nusantara dari udara. Visi ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat pemerataan akses dan pembangunan di seluruh pelosok negeri, khususnya melalui jalur udara.
Puluhan wisudawan API Banyuwangi ini telah melalui proses pendidikan yang ketat, meliputi pembentukan karakter dan peningkatan kompetensi yang tidak mudah. Kini, mereka siap menghadapi berbagai tantangan di dunia profesional yang sesungguhnya. Lulusan ini diharapkan dapat menjadi kader profesional dirgantara Indonesia yang berkomitmen tinggi terhadap kemajuan sektor penerbangan nasional.
Peran API Banyuwangi dalam Pendidikan Vokasi Dirgantara
API Banyuwangi telah menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung pengembangan sektor pendidikan vokasi, transportasi, dan pariwisata di daerah. Keberadaan akademi ini telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Kontribusi ini mencakup penyediaan sumber daya manusia yang terampil dan siap kerja di industri penerbangan.
Direktur API Banyuwangi, Kapten Daniel Dewantoro Rumani, menjelaskan bahwa para lulusan telah dibekali dengan lisensi dan kompetensi yang lengkap. Untuk program penerbang, mereka memiliki lisensi Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), Instrument Rating (IR), dan Multi-Engine Rating (MER), dengan total jam terbang mencapai 225 jam. Lisensi ini memastikan bahwa para pilot memiliki kualifikasi yang diakui secara internasional.
Sementara itu, lulusan program Operasi Pesawat Udara telah memperoleh lisensi Flight Operation Officer (FOO). Selain itu, mereka juga dibekali dengan kompetensi tambahan seperti AVSEC (Aviation Security), Ground Handling, dan Ramp Support. Kombinasi lisensi dan kompetensi ini menjadikan lulusan API Banyuwangi sangat siap untuk berkarya di berbagai lini industri penerbangan.
Prospek Karier dan Harapan Masa Depan Lulusan
Daniel Dewantoro menambahkan bahwa banyak alumni API Banyuwangi telah sukses meniti karier di maskapai penerbangan ternama di Indonesia. Mereka tersebar di berbagai perusahaan besar seperti Citilink, Super Air Jet, Lion Air, Batik Air, hingga Garuda Indonesia. Bahkan, beberapa alumni telah berkiprah di luar negeri, menunjukkan kualitas pendidikan yang diakui secara global.
Pihak akademi tidak hanya ingin mencetak pilot, tetapi juga pemimpin masa depan di industri penerbangan. Harapan ini terbukti dengan beberapa alumni yang kini telah menjabat posisi manajerial di perusahaan besar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di API Banyuwangi tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan kepemimpinan dan manajerial.
Dengan kompetensi dan visi yang kuat, lulusan API Banyuwangi diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam mewujudkan cita-cita pengembangan transportasi udara di Indonesia. Mereka adalah agen perubahan yang akan membawa inovasi dan kemajuan, khususnya dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang terhubung melalui udara dengan konsep Pelopor Seaplane Indonesia.