Tembok Roboh di Kalibata Akibat Hujan Deras, BPBD Jaksel Pasang Kayu Dolken
Hujan deras menyebabkan tembok roboh di Jalan Raya Kalibata Timur, Jakarta Selatan; BPBD Jaksel memasang kayu dolken sebagai solusi sementara.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan pada Rabu (7/5) mengakibatkan tembok penahan tanah di Jalan Raya Kalibata Timur, RT 01/RW 01, Pejaten Timur, Pasar Minggu, roboh. Kejadian ini menyebabkan akses jalan sempat terganggu, namun kini sudah dapat dilalui kembali. BPBD Jakarta Selatan langsung turun tangan menangani insiden ini, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk perbaikan dan pencegahan kejadian serupa di masa mendatang.
Menurut Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur, "Akan dilakukan pemasangan kayu dolken oleh Sumber Daya Air (SDA) untuk turap sementara." Penanganan tembok roboh ini melibatkan berbagai pihak, termasuk SDA, PPSU Kalibata dan Pejaten Timur. Beruntung, kondisi air di SMK Walisongo yang sempat terdampak kini sudah surut dan akses jalan sudah kembali normal untuk kendaraan roda dua dan empat.
Lurah Pejaten Timur, Rocky A. Tarigan, menjelaskan penyebab utama robohnya tembok tersebut. Beliau menyatakan bahwa hujan deras meningkatkan debit air di saluran drainase sekitar lokasi, "Jadi, memang debit air dari seluruh saluran yang ada di sekitar lokasi tersebut titik kumpulnya di situ. Sehingga, hujan semakin deras, air meluap dan tembok tidak kuat menahannya," ujar Rocky.
Penanganan Darurat dan Perbaikan Jangka Panjang
Sebanyak 50 personel gabungan dikerahkan untuk menangani tembok roboh tersebut. Pemasangan kayu dolken sebagai turap sementara dilakukan untuk mengamankan lokasi dan memastikan akses jalan kembali lancar. Langkah ini merupakan penanganan darurat sebelum perbaikan permanen dilakukan.
Perbaikan jangka panjang menjadi fokus utama pasca kejadian ini. Lurah Rocky berharap agar saluran air di sekitar lokasi dapat segera dialihfungsikan menjadi fasilitas umum (fasum) untuk mencegah kejadian serupa terulang. "Lahannya sudah kita cek bersama dengan SDA, memang belum dialihkan menjadi fasilitas sosial fasum, namun untuk antisipasi kejadian seperti ini, kami sudah bersurat agar dilakukan pembuatan saluran air secepat mungkin. Tapi kejadian tembok roboh yang kita tidak inginkan, akhirnya terjadi," jelasnya.
Pertemuan lanjutan akan digelar pada Jumat (9/5) di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Pertemuan ini akan melibatkan Niffaro Park selaku pihak pengembang dan unsur terkait untuk membahas solusi permanen atas permasalahan ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Penyebab dan Dampak Robohnya Tembok
Robohnya tembok di Jalan Raya Kalibata Timur disebabkan oleh luapan kali sodetan dan banjir setinggi 60 sentimeter (cm) akibat hujan lebat. Debit air yang tinggi membuat tembok penahan tanah tidak mampu menahan tekanan air sehingga mengakibatkan robohnya tembok tersebut.
Kejadian ini berdampak pada terganggunya akses jalan untuk sementara waktu. Namun, berkat respon cepat dari BPBD Jaksel dan instansi terkait, akses jalan kini sudah kembali normal. Meskipun demikian, kejadian ini menyoroti pentingnya pengelolaan drainase yang baik untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah yang telah diambil, baik penanganan darurat maupun perencanaan perbaikan jangka panjang, menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah ini. Kerjasama antar instansi dan pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi dampak dari hujan deras dan mencegah kejadian serupa di masa yang akan datang.
Kesimpulan
Kejadian robohnya tembok di Kalibata akibat hujan deras menjadi pengingat akan pentingnya infrastruktur yang tangguh dan pengelolaan drainase yang efektif di perkotaan. Respon cepat dari BPBD Jaksel dan kerjasama antar instansi terkait patut diapresiasi. Namun, perbaikan jangka panjang dan pencegahan kejadian serupa harus menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga Jakarta Selatan.