Longsor Cibubur: PPSU dan SDA Tangani Rumah Tergerus, Antisipasi Longsor Susulan
Longsor di Cibubur, Jakarta Timur, mengakibatkan satu rumah tergerus hingga rata dengan tanah; PPSU dan SDA bekerja sama membersihkan puing dan mencegah longsor susulan.
![Longsor Cibubur: PPSU dan SDA Tangani Rumah Tergerus, Antisipasi Longsor Susulan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230150.954-longsor-cibubur-ppsu-dan-sda-tangani-rumah-tergerus-antisipasi-longsor-susulan-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Peristiwa longsor yang terjadi di Jalan Garuda IV, RT 12/03, Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur pada Selasa, 4 Februari 2024 dini hari, telah ditangani oleh personel PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) dan Satgas Sumber Daya Air (SDA).
Kejadian ini bermula saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut sekitar pukul 01.30 WIB. Rumah milik Yanto (47) mengalami longsor yang cukup parah. Bagian belakang rumah, atau dapur, yang berukuran 4x3 meter, ambrol dan tergerus hingga rata dengan tanah. Kedalaman longsor mencapai tiga meter, dan puing-puingnya menutupi saluran air Kali Cipinang.
Penanganan Cepat Tim Gabungan
Sebanyak delapan personel PPSU dan dua anggota Satgas SDA langsung dikerahkan untuk menangani dampak longsor. Heru Kristianto, Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Cibubur, menjelaskan bahwa tim gabungan ini berfokus pada dua hal utama. Pertama, membersihkan puing-puing bangunan yang menutupi saluran air Kali Cipinang untuk memulihkan sistem drainase. Kedua, melakukan pengukuran lahan yang terdampak longsor untuk mencegah terjadinya longsor susulan.
"Puing bangunan banyak menutupi saluran air Kali Cipinang, mengganggu sistem drainase," ujar Heru. "Seluruh puing dan sampah yang menyumbat saluran air langsung dibersihkan oleh PPSU."
Pembersihan puing-puing ini ditargetkan selesai dalam waktu dua hari. Kendala utama yang dihadapi adalah medan yang sulit dijangkau di lokasi longsor. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Satuan Pelaksana (Satpel) SDA Kecamatan Ciracas dan UPS Badan Air untuk penanganan selanjutnya.
Dampak Longsor dan Upaya Pencegahan
Material longsoran yang terdiri dari puing-puing tembok, atap, dan lantai rumah, menyatu dan jatuh ke dasar Kali Cipinang. Satgas SDA telah melakukan pengukuran area yang terdampak, yang tercatat sepanjang 12,5 meter dan tinggi 3 meter. Rencananya, area tersebut akan dipasang pondasi cerucuk dengan kayu dolken dan bronjong batu kali untuk mencegah longsor susulan.
Yanto, pemilik rumah yang terdampak, menceritakan bahwa saat kejadian, keluarganya sedang tidur. Suara gemuruh yang tiba-tiba terdengar membuat mereka menyadari bahwa bagian belakang rumah telah longsor. Untungnya, tidak ada korban jiwa karena keluarga tidur di bagian depan rumah. Namun, dampak longsor menyebabkan lantai kamar mandi dan bagian depan rumah amblas sekitar 10-15 cm, membuatnya rawan longsor susulan.
Diduga, longsor terjadi karena bantaran Kali Cipinang di lokasi tersebut tidak memiliki turap, sehingga kontur tanah menjadi labil. Heru berharap ada penanganan cepat dari unit terkait untuk mencegah longsor susulan, mengingat rumah tersebut merupakan satu-satunya tempat tinggal Yanto dan keluarganya.
Apresiasi dan Harapan
Ketua RT 12/03 Cibubur, Sudirman, menyampaikan apresiasi atas respon cepat dari pihak kelurahan dalam menangani kejadian ini. Ia berharap penanganan selanjutnya dapat dilakukan dengan cepat untuk mencegah longsor susulan dan memastikan keselamatan warga. "Ini kejadian longsor pertama kali dan mudah-mudahan tidak ada longsor lagi di kemudian hari," katanya.
Kejadian longsor di Cibubur ini menyoroti pentingnya pengelolaan lingkungan dan infrastruktur untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang. Kerja sama antara PPSU dan SDA dalam penanganan cepat ini patut diapresiasi, namun upaya pencegahan jangka panjang tetap diperlukan untuk memastikan keselamatan warga.