Terobosan Baru: Pemkab Badung Bali Genjot Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu, Targetkan Kuta dan Kuta Selatan!
Pemerintah Kabupaten Badung Bali serius mengembangkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di berbagai wilayah, termasuk Kuta, sebagai solusi masalah sampah. Bagaimana strategi lengkapnya?

Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, secara serius menggenjot pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Langkah ini diambil sebagai respons atas permasalahan sampah yang kian mendesak di wilayah tersebut. Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menegaskan komitmennya dalam upaya penanganan limbah.
Pengembangan TPST ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas fasilitas yang sudah ada. Namun juga direncanakan untuk memperluas jangkauan ke beberapa wilayah strategis lainnya. Area seperti Kuta dan Kuta Selatan menjadi target utama dalam inisiatif pengelolaan sampah terintegrasi ini.
Inisiatif ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk kunjungan Menko Pangan Zulkifli Hasan ke TPST Mengwitani. Kunjungan tersebut menyoroti pentingnya solusi inovatif. Hal itu juga untuk mengatasi larangan sistem open dumping yang tidak lagi diperbolehkan.
Strategi Perluasan dan Kolaborasi Pengolahan Sampah
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengungkapkan rencana ambisius untuk memperluas jangkauan TPST. Fokus utama adalah pengembangan fasilitas serupa di wilayah Kuta dan Kuta Selatan. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani volume sampah yang terus meningkat.
Selain perluasan fisik, Pemkab Badung juga mendorong desa-desa untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah mereka. Kolaborasi dengan pihak swasta menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan. Terutama terkait manajemen pengelolaan sampah yang lebih profesional dan efisien.
Bupati Adi Arnawa menyatakan bahwa kolaborasi ini akan terus dievaluasi. Jika progresnya positif, tidak menutup kemungkinan pengolahan sampah akan diintegrasikan lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mencapai sistem pengelolaan yang komprehensif dan berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas dan Solusi Inovatif Sampah Badung
TPST Mengwitani, yang menjadi lokasi kunjungan Menko Pangan Zulkifli Hasan, akan terus ditingkatkan kapasitasnya. Saat ini, fasilitas tersebut memiliki kapasitas sekitar 40 ton sampah per hari. Peningkatan ini merupakan bagian dari upaya mendukung percepatan penanganan sampah di Badung.
Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam kunjungannya menyoroti bahwa sampah adalah masalah nasional yang serius. Ia menekankan bahwa metode open dumping sudah tidak lagi diperbolehkan. Oleh karena itu, diperlukan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah penggunaan teknologi Waste to Energy (WtE) Incinerator. Teknologi ini memungkinkan pengubahan sampah menjadi energi. Ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar bagi penanganan ribuan ton sampah yang dihasilkan setiap hari.
Meskipun kapasitas TPST Mengwitani masih terbatas, Bupati Adi Arnawa optimis. Progres yang telah dicapai dalam pengelolaan sampah menunjukkan arah yang positif. Peningkatan kapasitas secara bertahap akan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.