Pemkab Badung dan Asosiasi Pariwisata: Kolaborasi Mewujudkan Pariwisata Berkualitas di Bali
Pemkab Badung berkolaborasi dengan asosiasi pariwisata untuk membangun sektor pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berlandaskan kearifan lokal Bali, menghadapi tantangan seperti kemacetan dan pengelolaan sampah.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali, dalam upayanya membangun sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, mengajak asosiasi pariwisata setempat untuk berkolaborasi. Inisiatif ini diluncurkan pada Selasa, 29 April 2024, di Mangupura, Kabupaten Badung. Langkah ini diambil untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Badung, serta untuk memastikan pariwisata Bali tetap lestari dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menekankan pentingnya komitmen bersama untuk mewujudkan pariwisata kelas dunia yang tetap berakar pada nilai-nilai lokal. Ia menyatakan bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan ekologi, pelestarian budaya, dan keseimbangan sosial. Hal ini selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan budaya.
Beberapa tantangan utama yang dihadapi Badung meliputi kemacetan lalu lintas, terutama di kawasan wisata padat seperti Uluwatu dan Canggu, serta permasalahan pengelolaan sampah dan tekanan terhadap daya dukung lingkungan. Pemkab Badung telah merancang sejumlah solusi konkret untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Menata Pariwisata Badung: Solusi Konkret dan Kolaborasi
Pemkab Badung telah merumuskan berbagai langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang ada. Salah satu fokus utama adalah penataan sistem lalu lintas di kawasan padat wisata. Revitalisasi kawasan Kuta juga menjadi prioritas, dengan rencana pelebaran trotoar dan pemindahan kabel udara ke bawah tanah. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan estetika kawasan wisata.
Selain itu, Pemkab Badung berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi antarpemangku kepentingan. Hal ini termasuk melibatkan asosiasi pariwisata, pelaku usaha, dan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pariwisata. Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan dapat tercipta solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Bupati Adi Arnawa juga menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memprioritaskan kualitas pariwisata, bukan hanya kuantitas. Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan, memperkuat penegakan hukum, dan menunda proyek-proyek non-prioritas untuk mengalokasikan sumber daya yang ada pada infrastruktur dasar, seperti penerangan jalan dan pembangunan jalur alternatif pariwisata. "Seluruh kebijakan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mewujudkan pariwisata yang berorientasi pada kualitas, bukan semata-mata kuantitas. Kami apresiasi atas masukan yang konstruktif dari para pelaku industri pariwisata," kata Bupati Adi Arnawa.
Peran Asosiasi Pariwisata dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis untuk mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Rekomendasi tersebut mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi.
Selain itu, PHRI Badung juga mengusulkan optimalisasi promosi digital untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata Badung. Penegakan regulasi terhadap pelaku usaha pariwisata yang belum memenuhi persyaratan perizinan juga menjadi sorotan penting. Hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas dan standar pelayanan pariwisata di Badung.
PHRI Badung juga menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur untuk menghindari konsentrasi wisata di wilayah-wilayah tertentu. Pembangunan yang merata akan mencegah terjadinya over kapasitas di beberapa kawasan dan memastikan manfaat pembangunan pariwisata dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat Badung. "Kami turut menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan infrastruktur untuk menghindari konsentrasi wisata di wilayah-wilayah tertentu yang berisiko mengalami over kapasitas," kata I Gusti Agung Rai Suryawijaya.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemkab Badung dan asosiasi pariwisata, diharapkan pariwisata di Badung dapat berkembang secara berkelanjutan, berkualitas, dan tetap berlandaskan kearifan lokal. Langkah-langkah konkret yang telah dan akan diambil menunjukkan komitmen untuk menciptakan destinasi wisata yang berkelas dunia sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan dan budaya Bali.