Terungkap! Bank Jateng Kudus Capai Penyaluran KUR Rp77,44 Miliar, Lampaui Target Tahunan
Bank Jateng Cabang Kudus berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Rp77,44 miliar, melebihi target tahunan, namun menghadapi tantangan dari catatan SLIK nasabah.

Bank Jateng Cabang Kudus telah mencatat pencapaian signifikan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama periode Januari hingga 22 Juli 2025. Total penyaluran KUR kepada nasabah di Kabupaten Kudus mencapai angka fantastis Rp77,44 miliar. Angka ini tidak hanya menunjukkan kinerja positif, tetapi juga secara mengejutkan telah melampaui target tahunan yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp70 miliar.
Pencapaian luar biasa ini disampaikan langsung oleh Pemimpin Bank Jateng Cabang Kudus, Risdiyanto, pada Rabu (23/7) di Kudus. Penyaluran KUR tersebut dilakukan melalui tiga unit kerja utama Bank Jateng di wilayah Kudus, yaitu Bank Jateng Cabang Kudus di Jalan Sudirman, Unit Jati, dan Unit Prambatan. Fokus utama penyaluran KUR adalah untuk mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Program KUR ini merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk memberikan akses pembiayaan kepada pelaku usaha produktif dengan bunga yang terjangkau. Bank Jateng Kudus terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan layanan ini, memastikan lebih banyak UMKM dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman untuk mengembangkan skala bisnis mereka. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Penyaluran dan Target yang Terlampaui
Dari ribuan nasabah yang telah dilayani melalui program KUR, mayoritas adalah pelaku UMKM yang bergerak di sektor usaha mikro. Jenis usaha yang paling banyak menerima manfaat antara lain warung, konveksi, dan perdagangan kelontong. Hal ini menunjukkan bahwa program KUR sangat efektif dalam menjangkau segmen usaha kecil yang seringkali kesulitan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal.
Plafon pinjaman yang paling diminati oleh nasabah berada di kisaran Rp100 juta hingga Rp300 juta. Meskipun demikian, plafon maksimal untuk KUR mikro dapat mencapai Rp500 juta per nasabah, dengan batasan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK). Bagi nasabah yang membutuhkan pinjaman di atas Rp500 juta, fasilitas yang tersedia adalah Kredit Umum Produktif (KUP), yang memiliki ketentuan berbeda dari KUR.
Keberhasilan melampaui target tahunan ini menjadi indikator kuat bahwa kebutuhan akan pembiayaan bagi UMKM di Kudus sangat tinggi dan Bank Jateng mampu meresponsnya dengan baik. Data ini juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Jateng sebagai mitra keuangan yang dapat diandalkan untuk pengembangan usaha.
Dukungan Subsidi Bunga dan Tantangan SLIK
Program KUR tetap mendapatkan subsidi bunga dari pemerintah, yang menjadikan bunga pinjaman lebih ringan bagi nasabah. Namun, Risdiyanto menjelaskan bahwa sistem subsidi bunga ini berlaku secara bertingkat. Untuk pengajuan pertama, nasabah akan mendapatkan bunga sebesar 6 persen per tahun. Apabila melakukan pengajuan kedua, bunga akan naik menjadi 7 persen, dan pada pengajuan ketiga, bunga menjadi 8 persen per tahun.
Awalnya, pemerintah memberikan subsidi hingga 7 persen dari total bunga normal yang mencapai 13 persen. Namun, untuk top-up atau pengajuan berikutnya, subsidi tersebut akan dikurangi secara bertahap. Meskipun demikian, tingkat Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah Bank Jateng Kudus tergolong sangat rendah, hanya sekitar 0,2 persen, menunjukkan kualitas kredit yang baik.
Meski demikian, terdapat hambatan dalam proses pencairan KUR yang perlu diwaspadai. Salah satu kendala utama berasal dari catatan negatif dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Risdiyanto mengungkapkan bahwa masalah ini seringkali muncul akibat penggunaan layanan paylater. Banyak pelaku UMKM yang kesulitan mengajukan KUR hanya karena terlilit transaksi kecil yang telat dibayar melalui platform paylater, bahkan untuk nominal sekecil Rp200 ribu, yang sudah dapat mempengaruhi SLIK mereka.
- Sekitar 10 persen nasabah KUR terkendala karena permasalahan SLIK yang disebabkan oleh paylater.
- Bank Jateng Kudus secara aktif memberikan edukasi kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya menjaga histori kredit.
- Edukasi ini mencakup penyelesaian tagihan kecil di platform digital untuk membantu calon nasabah mengakses pembiayaan.
Bank Jateng Kudus terus berupaya mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan fasilitas KUR demi pengembangan usaha mereka, serta membuka kesempatan bagi semua pelaku usaha produktif yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan pinjaman.