KUR di Bali Tembus Rp10,81 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pulau Dewata
Serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali pada 2024 mencapai Rp10,81 triliun, melampaui target dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif, terutama di sektor pariwisata.

Denpasar, 20 Februari 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan capaian signifikan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2024. Total serapan KUR di Bali mencapai angka Rp10,81 triliun, menunjukkan peningkatan yang pesat dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp8,93 triliun. Kenaikan ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian Bali, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Peningkatan penyaluran KUR ini tidak hanya ditandai oleh jumlah nominal yang signifikan, tetapi juga jumlah debitur yang meningkat. Sebanyak 137.591 debitur telah menerima KUR pada tahun 2024, jauh melampaui jumlah debitur pada tahun 2023 yang sekitar 122 ribu orang. Keberhasilan ini juga melampaui target penyaluran KUR tahun 2024 yang sebesar Rp8,91 triliun.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dorongan aktif dari OJK kepada perbankan untuk menyalurkan KUR. "Kami mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR," ungkap Kristrianti dalam keterangan pers di Denpasar.
Sektor yang Mendominasi Penyaluran KUR
Data yang dirilis OJK menunjukkan bahwa sektor perdagangan besar dan eceran menjadi sektor yang paling banyak menyerap KUR di Bali, mencapai 41 persen dari total penyaluran. Sektor pertanian menyusul di posisi kedua dengan 18 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan 12 persen. Distribusi KUR yang merata di berbagai sektor ini menunjukkan keberhasilan program dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Bali.
Kristrianti juga menambahkan bahwa OJK memberikan dukungan penuh terhadap program pemerintah dalam penyaluran dan pemanfaatan KUR. "Kami mendukung upaya penuh pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga dalam penyaluran dan pemanfaatan KUR," tegasnya. Hal ini menunjukkan sinergi positif antara OJK dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan UMKM di Bali.
Lebih lanjut, OJK mencatat bahwa total kredit yang disalurkan oleh perbankan di Bali pada tahun 2024 mencapai Rp112,3 triliun, meningkat 6,81 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pariwisata yang menunjukkan kinerja positif, dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6,33 juta orang pada tahun 2024, meningkat 20,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Optimisme untuk Masa Depan dan Target Nasional
OJK Provinsi Bali optimistis bahwa realisasi kredit, termasuk KUR, akan terus tumbuh positif pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan target pemerintah yang menetapkan penyaluran KUR nasional maksimal Rp300 triliun pada tahun 2025. Sebagai perbandingan, realisasi KUR nasional pada tahun 2024 mencapai Rp280,28 triliun, melampaui target yang ditetapkan.
Secara nasional, penyaluran KUR pada tahun 2024 telah mencapai 100,10 persen dari target, dengan total 4,92 juta debitur yang menerima manfaat. Komposisi penyaluran KUR didominasi oleh sektor produksi (57,8 persen), yang menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor riil dan UMKM di Indonesia.
Secara keseluruhan, keberhasilan penyaluran KUR di Bali menunjukkan dampak positif program tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan dukungan penuh dari OJK dan pemerintah, diharapkan penyaluran KUR di Bali akan terus meningkat dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Bali.