Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Terungkap Modus Licik Beras Oplosan di Riau, DPR Desak Polri Usut Tuntas Jaringan Nasional

Skandal beras oplosan di Riau menggegerkan publik. Anggota DPR mendesak Polri untuk mengusut tuntas jaringan nasional, demi melindungi masyarakat dari praktik curang ini.

Minggu, 27 Jul 2025 17:02:00
konten ai
Copied!
Terungkap Modus Licik Beras Oplosan di Riau, DPR Desak Polri Usut Tuntas Jaringan Nasional
Skandal beras oplosan di Riau menggegerkan publik. Anggota DPR mendesak Polri untuk mengusut tuntas jaringan nasional, demi melindungi masyarakat dari praktik curang ini. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Kasus beras oplosan yang berhasil diungkap di Riau menjadi sorotan utama, memicu desakan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia agar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tidak berhenti pada satu wilayah saja. Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, secara tegas meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas praktik curang ini hingga ke daerah-daerah lain di Indonesia. Pengungkapan di Riau membuktikan bahwa praktik pengoplosan beras memang terjadi, namun Daniel Johan meyakini bahwa jumlah kasus yang terungkap masih jauh dari keseluruhan.

Daniel Johan menekankan pentingnya pengembangan penyelidikan dari distributor yang telah dibekuk di Riau untuk mengungkap dalang atau otak di balik praktik beras oplosan ini. Ia mempertanyakan apakah pelaku utama adalah distributor atau justru produsen beras yang sengaja melakukan pengoplosan. Kasus ini harus dikembangkan secara menyeluruh hingga menemukan aktor intelektual yang merugikan negara, petani, dan konsumen secara masif.

Aparat penegak hukum diharapkan dapat menindak tegas para pelaku dengan hukuman yang memberikan efek jera, sehingga menjadi contoh bagi pihak lain agar tidak melakukan praktik serupa. Masalah pangan, termasuk peredaran beras oplosan, sangat berkaitan erat dengan hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, pengawasan ketat harus dilakukan mulai dari tahap produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan konsumen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan.

Modus Operandi Beras Oplosan di Riau

Polda Riau sebelumnya telah berhasil mengungkap modus operandi yang digunakan oleh pelaku dalam kasus beras oplosan ini. Pelaku diketahui mencampur beras medium dengan beras berkualitas buruk atau 'reject' untuk kemudian dikemas ulang. Proses pengemasan ulang ini dilakukan dengan menggunakan karung bermerek premium seperti Aira, Family, Anak Dara Merah, dan Kuriak Kusuik, serta karung beras SPHP, dengan tujuan menipu konsumen agar membeli beras berkualitas rendah dengan harga tinggi.

Praktik ini tidak hanya merugikan konsumen secara finansial, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan jika beras yang dioplos tidak layak konsumsi. Beras oplosan yang dijual dengan merek-merek terkemuka menciptakan persepsi palsu tentang kualitas, yang pada akhirnya merusak kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan yang beredar di pasaran. Hal ini juga berdampak negatif pada citra produsen beras yang jujur dan menjaga kualitas produknya.

Dalam pengungkapan kasus beras oplosan di Riau, sejumlah barang bukti penting telah disita oleh pihak kepolisian. Barang bukti tersebut meliputi 79 karung beras SPHP oplosan, empat karung bermerek premium yang berisi beras berkualitas rendah, serta 18 karung kosong SPHP. Selain itu, turut disita peralatan yang digunakan dalam proses pengoplosan dan pengemasan, seperti timbangan digital, mesin jahit, dan benang jahit, yang menguatkan bukti adanya praktik curang ini.

Desakan DPR untuk Pengusutan Menyeluruh

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menegaskan bahwa pengungkapan kasus beras oplosan di Riau hanyalah puncak gunung es. Ia menduga kuat bahwa praktik serupa juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia yang belum terungkap. Oleh karena itu, Daniel Johan mendesak Polri untuk tidak berhenti pada kasus di Riau, melainkan mengembangkan penyelidikan secara nasional untuk membongkar seluruh jaringan dan pelaku yang terlibat dalam praktik merugikan ini.

Pencarian dalang utama di balik praktik beras oplosan menjadi prioritas bagi Daniel Johan. Ia ingin memastikan bahwa bukan hanya pelaku lapangan yang ditindak, tetapi juga pihak-pihak yang menjadi otak atau pemodal di balik kejahatan ini. Pengungkapan menyeluruh ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi masyarakat yang dirugikan dan menciptakan efek jera yang signifikan bagi para pelaku kejahatan ekonomi di sektor pangan.

Daniel Johan juga menyoroti pentingnya sanksi hukum yang berat bagi para pelaku beras oplosan. Menurutnya, hukuman yang tegas dan memberikan efek jera akan menjadi peringatan bagi pihak lain yang berniat melakukan praktik serupa. Kejahatan yang berkaitan dengan pangan merupakan kejahatan serius karena menyangkut kebutuhan dasar dan kesejahteraan masyarakat luas, sehingga penanganannya harus dilakukan secara maksimal dan tanpa kompromi.

Dampak dan Pentingnya Pengawasan Pangan

Praktik beras oplosan memiliki dampak yang luas dan merugikan berbagai pihak. Konsumen menjadi korban utama karena membayar harga premium untuk produk berkualitas rendah, bahkan berpotensi membahayakan kesehatan. Petani juga dirugikan karena praktik ini dapat merusak harga pasar beras yang jujur, serta menciptakan persaingan tidak sehat. Lebih jauh, negara juga dirugikan karena praktik ilegal ini dapat mengganggu stabilitas pasokan dan harga pangan nasional.

Mengingat pentingnya sektor pangan bagi hajat hidup orang banyak, pengawasan yang ketat dan terintegrasi menjadi sangat krusial. Pengawasan ini harus mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari tahap produksi di tingkat petani, proses pengolahan, distribusi dari produsen ke distributor dan pengecer, hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Setiap titik dalam rantai pasok harus diawasi untuk mencegah praktik curang seperti beras oplosan.

Pemerintah, melalui lembaga-lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional, dan Polri, perlu bersinergi dalam melakukan pengawasan dan penindakan. Edukasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri beras oplosan juga penting agar konsumen dapat lebih waspada dan tidak mudah tertipu. Dengan pengawasan yang komprehensif dan sanksi yang tegas, diharapkan praktik beras oplosan dapat diberantas demi melindungi kepentingan masyarakat dan menjaga kedaulatan pangan nasional.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara
  • Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!
  • UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi
  • Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar
  • Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan
  • beras oplosan
  • dpr ri
  • kasus beras
  • kejahatan ekonomi
  • konsumen
  • konten ai
  • pangan nasional
  • pengawasan pangan
  • petani
  • #planetantara
  • polri
  • riau
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • beijing china

    Meriahnya Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 di Beijing: Dari Guiqiao Hingga Kuliner Nusantara

    20 Agu 2025
  • ekonomi kukar

    Kukar, Lumbung Padi Kaltim, Optimalisasi Peran Penyuluh Pertanian Topang Pangan IKN: Fakta Produksi Fantastis!

    20 Agu 2025
  • generasi berkarakter

    UIN Jakarta Usung Kurikulum Berbasis Cinta: Fondasi Generasi Penuh Kasih Sayang dan Toleransi

    20 Agu 2025
  • ambon maju

    Tahukah Anda? DPRD Ambon Kenalkan Dunia Politik Lewat Program Parlemen Muda untuk Pelajar

    20 Agu 2025
  • bupati maluku tengah

    Maluku Tengah Bangkit: Pemkab Rekonstruksi 12 Rumah Pascakonflik, Libatkan Warga Lokal untuk Pemulihan

    20 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Kurang dari 24 Jam, Polisi Ringkus Terduga Pelaku Premanisme di Tambora Jakarta Barat

    cctv 16 Agu 2025
  • Viral Mengamen hingga Tengah Malam, Dinsos DKI Lakukan Penertiban Pengamen Anak Secara Persuasif

    Dinsos DKI 12 Agu 2025
  • Bikin Heboh! Wakil Menteri Ketenagakerjaan Tampil dengan Kaus One Piece Dukung Buruh Mogok, Simbol Perlawanan Ketidakadilan?

    Bendera Bajak Laut 8 Agu 2025
  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.