Terungkap! Polres Bangka Barat Ungkap 16 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan, Amankan 18 Tersangka
Polres Bangka Barat menunjukkan taringnya! Dalam dua bulan terakhir, 16 kasus narkoba berhasil diungkap, menandai komitmen serius memberantas peredaran barang haram di wilayah ini.

Kepolisian Resor Bangka Barat menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas peredaran narkotika. Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, Satuan Reserse Narkoba Polres Bangka Barat berhasil mengungkap total 16 kasus penyalahgunaan narkoba di berbagai wilayah hukumnya. Operasi intensif ini juga mengamankan 18 tersangka, terdiri dari 16 laki-laki dan dua perempuan, yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran barang haram tersebut.
Keberhasilan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kepolisian untuk menekan angka kejahatan narkoba serta melindungi masyarakat dari dampak negatifnya. Pengungkapan kasus-kasus ini tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Mentok, Tempilang, Jebus, dan Parittiga. Data menunjukkan bahwa Kecamatan Mentok menjadi lokasi terbanyak dengan delapan kasus terungkap.
Tidak hanya menangkap pelaku, tim Satresnarkoba juga berhasil menyita barang bukti dalam jumlah signifikan. Total 366,63 gram sabu-sabu dan 205 butir pil ekstasi berhasil diamankan dari tangan para tersangka. Jumlah ini diperkirakan memiliki potensi merusak yang besar jika sampai beredar luas di tengah masyarakat, khususnya generasi muda.
Detail Pengungkapan dan Barang Bukti Signifikan
Pengungkapan 16 kasus narkoba oleh Polres Bangka Barat menunjukkan pola peredaran yang cukup merata di wilayah tersebut. Dari total kasus yang diungkap, delapan kasus terjadi di Kecamatan Mentok, tiga kasus di Tempilang, tiga kasus di Jebus, dan satu kasus di Parittiga. Sebaran ini mengindikasikan bahwa jaringan narkoba beroperasi di berbagai sudut Bangka Barat.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menegaskan bahwa barang bukti yang disita memiliki nilai destruktif yang tinggi. Sebanyak 366,63 gram sabu-sabu dan 205 butir pil ekstasi berhasil diamankan. Jumlah ini, menurutnya, dapat merusak banyak jiwa jika tidak berhasil dicegah peredarannya.
Barang bukti tersebut menjadi bukti nyata keseriusan pihak kepolisian dalam memerangi narkoba. Setiap gram sabu dan setiap butir ekstasi yang disita berarti potensi kerusakan yang berhasil dicegah. Upaya ini tidak hanya mengamankan pelaku, tetapi juga memutus mata rantai pasokan narkotika di Bangka Barat.
Komitmen Berkelanjutan dan Peran Masyarakat dalam Pemberantasan Narkoba
Kepala Satuan Narkoba Polres Bangka Barat, AKP Nikko Panderi, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras dan penyelidikan intensif di lapangan. Pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya menekan peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya. Pemberantasan narkotika menjadi prioritas utama untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
AKP Nikko Panderi juga menekankan pentingnya dukungan aktif dari masyarakat. Informasi dari warga sangat krusial dalam membantu pengungkapan kasus-kasus narkoba. Masyarakat diharapkan tidak ragu untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkoba yang mereka temukan di sekitar lingkungan mereka.
Pihak kepolisian menjamin kerahasiaan identitas pelapor sebagai bentuk perlindungan dan dorongan bagi masyarakat untuk berani bertindak. Sinergi antara aparat penegak hukum dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan Bangka Barat yang bersih dari narkoba. Komitmen ini akan terus dipegang teguh demi masa depan generasi muda yang lebih baik.