TMMD ke-123 di Bangka Barat: Normalisasi Sungai Cegah Banjir di Parittiga
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 di Bangka Barat melakukan normalisasi sungai di Kecamatan Parittiga untuk mencegah banjir musiman yang kerap melanda desa-desa setempat.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 yang dilaksanakan oleh Kodim 0431 di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tengah fokus pada normalisasi sungai di Kecamatan Parittiga. Upaya ini bertujuan untuk mengantisipasi bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut, khususnya di Desa Airgantang dan Desa Puput. Kegiatan ini melibatkan kerjasama antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat setempat.
Dansatgas TMMD Kodim 0431/BB, Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval, menjelaskan bahwa normalisasi sungai ini merupakan langkah penting dalam pengendalian dan pencegahan bencana banjir dan tanah longsor. Beliau menyatakan, "Kita lakukan normalisasi di sepanjang sungai yang ada di Desa Airgantang dan Desa Puput, Parittiga ini sebagai salah satu upaya pengendalian dan pencegahan bencana, seperti banjir dan tanah longsor."
Banjir musiman sering melanda beberapa desa di Kecamatan Parittiga akibat aliran sungai yang tersumbat sampah dan material lainnya. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga. Oleh karena itu, normalisasi sungai menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatkan keamanan serta kenyamanan masyarakat.
Normalisasi Sungai: Membersihkan dan Mengeruk Aliran
Tim TMMD mengerjakan normalisasi sungai dengan membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah dan material yang menghambat aliran air. Proses ini dibantu dengan alat berat untuk mempercepat dan mengefisienkan pekerjaan. Setelah pembersihan sampah, tahap selanjutnya adalah pengerukan aliran sungai untuk memperdalam dan memperlebar kapasitas sungai.
Letkol Inf Kemas Muhammad Nauval menambahkan bahwa proses pembersihan sungai tidaklah mudah. Dibutuhkan keuletan dan kesabaran, terutama dalam membersihkan semak belukar dan ranting-ranting pohon yang menyumbat aliran air di bantaran sungai. "Untuk membersihkan sungai itu tidak mudah, dibutuhkan keuletan dan kesabaran, terutama pembersihan semak belukar atau ranting-ranting pohon yang mengganggu aliran air di bantaran sungai," ujarnya.
Dengan lancarnya aliran sungai setelah normalisasi, diharapkan risiko banjir dapat diminimalisir. "Dengan pembersihan dan pendalaman sungai ini diharapkan aliran sungai bisa lancar dan normal kembali," kata Letkol Nauval. Hal ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai.
Kerja Sama Antar Pihak
Keberhasilan program TMMD ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat setempat. Kolaborasi ini terbukti efektif dalam pelaksanaan normalisasi sungai, dengan melibatkan tenaga kerja dari berbagai pihak. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kegiatan TMMD ini menunjukkan komitmen pemerintah dan TNI dalam upaya mitigasi bencana. Normalisasi sungai di Kecamatan Parittiga diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, melindungi mereka dari ancaman banjir musiman, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Semoga dengan adanya program ini, masyarakat di Kecamatan Parittiga dapat hidup lebih aman dan nyaman tanpa ancaman banjir yang selalu menghantui di setiap musim hujan. Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara TNI dan masyarakat dalam membangun desa.
Dengan selesainya normalisasi sungai, diharapkan aliran sungai kembali lancar dan risiko banjir dapat berkurang secara signifikan. Program TMMD ini menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama yang solid dapat menghasilkan solusi nyata bagi permasalahan di masyarakat.