TNBTS Buru Pendaki Ilegal Gunung Semeru
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memburu sekelompok pendaki yang diduga melakukan pendakian ilegal ke Gunung Semeru, setelah video aktivitas mereka di puncak gunung beredar di media sosial, meskipun jalur pendakian resmi masih ditut

Petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sedang memburu beberapa pendaki yang diduga melakukan pendakian ilegal ke Gunung Semeru. Keberadaan mereka terungkap setelah sebuah video beredar di media sosial, memperlihatkan sejumlah orang berada di puncak gunung.
Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menyatakan pihaknya telah mengetahui video tersebut. Namun, akun yang mengunggah video itu telah dihapus. Petugas TNBTS langsung melakukan penyelidikan lapangan, namun belum membuahkan hasil karena jalur pendakian masih ditutup untuk perbaikan sarana dan prasarana.
Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru berlaku hingga 8 Februari 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan potensi cuaca ekstrim dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Pengumuman penutupan resmi dikeluarkan melalui surat bernomor PG.2/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025 pada tanggal 17 Januari 2025.
Karena jalur resmi ditutup, diduga para pendaki tersebut menggunakan jalur ilegal. Identitas mereka belum diketahui, dan upaya pencarian masih terus dilakukan. TNBTS tidak akan segan menjatuhkan sanksi, termasuk pemblokiran akses pendakian ke seluruh gunung di Indonesia, bagi siapapun yang terbukti melanggar aturan.
Selain itu, TNBTS akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), untuk menindak tegas para pendaki ilegal tersebut. Informasi mengenai pendakian ilegal ini akan disebarluaskan ke taman nasional lain.
Video yang beredar memperlihatkan beberapa orang di puncak Gunung Semeru, diduga mendaki pada akhir pekan tanggal 18 Januari 2025. Unggahan tersebut juga mencantumkan narasi yang menyebut pendakian dilakukan melalui jalur ilegal. "Gimana pendapatmu? Di saat jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, rombongan pendaki ini nekat naik sampai ke puncak Semeru. Diperkirakan mereka naik weekend kemarin, tanggal 18 Januari 2025. Kabarnya mereka nekat mendaki Semeru lewat jalur ilegal. Semoga cepat ditindaklanjuti," tulis keterangan unggahan tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan masih adanya upaya pendakian ilegal meskipun jalur resmi ditutup. TNBTS berkomitmen untuk melindungi kawasan konservasi dan menegakkan aturan yang berlaku.