BKSDA Sanksi Tiga Pendaki Gunung Marapi yang Nekat Mendaki Saat Status Waspada
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menjatuhkan sanksi larangan mendaki selama satu tahun kepada tiga pendaki Gunung Marapi yang melanggar aturan dengan mendaki saat gunung tersebut berstatus waspada dan ditutup.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat memberikan sanksi tegas kepada tiga pendaki Gunung Marapi. Ketiga pendaki ini nekat mendaki gunung tersebut saat berstatus waspada level II dan jalur pendakian resmi ditutup. Kejadian ini terjadi pada 19 Januari 2025, di mana sembilan pendaki ditemukan telah mencapai Tugu Abel Tasman di puncak Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Sanksi yang dijatuhkan? Larangan mendaki gunung di bawah naungan BKSDA Sumbar selama satu tahun. Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Sumbar, Dian Indriati, menjelaskan sanksi ini berlaku efektif setelah Gunung Marapi, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek, dan Gunung Sago Malintang dibuka kembali untuk pendakian. Saat ini, keempat gunung tersebut masih ditutup untuk kegiatan wisata dan pendakian.
Meskipun sembilan pendaki ilegal teridentifikasi, baru tiga yang telah memberikan klarifikasi ke kantor BKSDA. Enam pendaki lainnya wajib memberikan klarifikasi paling lambat 30-31 Januari 2025. Selain para pendaki, BKSDA juga akan memanggil dua warga lokal yang diduga memfasilitasi pendakian ilegal tersebut. BKSDA juga berencana mengirimkan surat ke seluruh BKSDA dan taman nasional di Indonesia untuk melarang kesembilan pendaki tersebut melakukan aktivitas pendakian di manapun.
Kepala BKSDA Sumbar, Lugi Hartanto, menegaskan bahwa pendakian Gunung Marapi masih dilarang. Status waspada masih berlaku, dan masyarakat dilarang memasuki area radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek). Hal ini sesuai dengan imbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang juga mengimbau kewaspadaan terhadap potensi lahar, terutama saat musim hujan. Pengawasan intensif terus dilakukan BKSDA, terutama di dua pintu masuk utama: Nagari Batu Palano dan Koto Baru.
Mengapa pendakian ilegal berbahaya? Pendakian saat status waspada sangat berbahaya bagi para pendaki. Aktivitas vulkanik yang tidak terduga bisa mengancam keselamatan jiwa. Selain itu, pendakian ilegal juga mengganggu upaya konservasi dan pengelolaan kawasan gunung. Petugas BKSDA perlu melakukan pengawasan ekstra agar peristiwa ini tak terulang.
Kesimpulannya, tindakan tegas BKSDA ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki. Patuhi aturan dan larangan yang berlaku untuk keselamatan diri sendiri dan kelestarian alam. Mari kita dukung upaya konservasi dan jaga kelestarian alam Indonesia.