TNI AD Perkuat Koordinasi Berantas Narkoba, Ungkap Modus Baru di Sumut
Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan TNI AD siap berkoordinasi dengan penegak hukum untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia, terutama modus baru seperti sistem 'jambak' di Sumatera Utara.
![TNI AD Perkuat Koordinasi Berantas Narkoba, Ungkap Modus Baru di Sumut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220151.477-tni-ad-perkuat-koordinasi-berantas-narkoba-ungkap-modus-baru-di-sumut-1.jpg)
Jakarta, 5 Februari 2024 - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, menegaskan komitmen TNI Angkatan Darat untuk memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba di seluruh Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Jenderal Maruli di Jakarta, Rabu lalu, menanggapi maraknya peredaran narkoba, khususnya sabu, yang telah menjadi sumber ekonomi utama bagi sebagian masyarakat di beberapa wilayah.
Peredaran Sabu dan Modus Baru
Menurut KSAD, peredaran sabu semakin mengkhawatirkan karena munculnya berbagai modus baru. Salah satu contohnya adalah sistem 'jambak' yang ditemukan di Sumatera Utara. Sistem ini memungkinkan pengguna sabu untuk menikmati beberapa hisapan dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp50.000. Modus ini terungkap berkat kerjasama TNI AD dan penegak hukum setempat dalam pengungkapan kasus narkoba di wilayah tersebut.
Maraknya peredaran narkoba ini bukan hal baru bagi TNI AD. Jenderal Maruli mengungkapkan bahwa TNI AD telah berulang kali terlibat dalam pengungkapan kasus narkoba, bahkan di perbatasan negara. "Kita sekarang bisa mendapatkan ratusan kilogram narkoba di daerah perbatasan. Padahal kerja kita manual, para tentara-tentara penjaga perbatasan," ujar Jenderal Maruli, menyoroti kerja keras prajurit di lapangan.
TNI AD Siap Berperan Aktif
Dengan pengalaman dan keberhasilan tersebut, TNI AD menyatakan kesiapannya untuk terlibat lebih masif dalam pemberantasan narkoba. Meskipun bukan tugas utama TNI AD, koordinasi dan kolaborasi dengan pihak kepolisian dan BNN sangat penting untuk memberantas jaringan peredaran narkoba yang semakin kompleks dan terorganisir. Jenderal Maruli menegaskan, "Kita tidak mungkin melawan narkoba sendirian." Oleh karena itu, sinergi antar lembaga menjadi kunci keberhasilan dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Kerja Sama Antar Lembaga
Langkah konkret yang akan dilakukan TNI AD adalah meningkatkan koordinasi intelijen dan operasi bersama dengan kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN). Informasi yang diperoleh dari patroli perbatasan dan operasi-operasi di wilayah rawan peredaran narkoba akan dibagikan untuk memperkuat upaya penegakan hukum. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penindakan dan memutus mata rantai peredaran narkoba secara menyeluruh.
Selain itu, TNI AD juga akan meningkatkan pelatihan dan kemampuan personel dalam mendeteksi dan menangani kasus narkoba. Penguatan kapasitas ini penting untuk memastikan prajurit TNI AD dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba. Dengan demikian, kerja sama yang solid antar lembaga penegak hukum dan TNI AD akan menjadi benteng pertahanan yang kuat dalam melawan peredaran narkoba di Indonesia.
Kesimpulan
Pernyataan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan komitmen TNI AD dalam memberantas peredaran narkoba. Koordinasi yang kuat dengan aparat penegak hukum dan strategi yang terintegrasi menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan peredaran narkoba yang semakin kompleks, termasuk modus-modus baru seperti sistem 'jambak'. Keberhasilan ini membutuhkan kerja sama yang solid dari semua pihak untuk menciptakan Indonesia yang bebas dari narkoba.