Polda Sumut Intensifkan Patroli Laut, Tekan Peredaran Narkoba dari Malaysia
Polda Sumut meningkatkan patroli perairan untuk memberantas peredaran narkoba, khususnya dari jalur laut Malaysia, setelah mengungkap kasus penyelundupan sabu 25 kg.

Medan, 24 Februari 2025 - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) meningkatkan patroli perairan untuk memberantas kejahatan, terutama peredaran narkoba. Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, mengungkapkan bahwa instruksi peningkatan patroli telah diberikan kepada Direktorat Polairud Polda Sumut dan jajarannya. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap modus operandi baru penyelundupan narkoba melalui jalur laut, yang kini melibatkan pengambilan narkoba di tengah laut sebelum dibawa ke perairan Sumut.
Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Polda Sumut berkolaborasi dengan TNI, BNN, masyarakat, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya di daerah pesisir pantai timur Sumatera Utara. Luasnya garis pantai Sumut menjadi tantangan tersendiri, sehingga kolaborasi ini sangat krusial untuk mencegah masuknya narkoba melalui jalur perairan.
"Saya sudah perintahkan Direktorat Polairud Polda Sumut dan jajaran untuk terus meningkatkan patroli di perairan," ujar Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto di Medan, Senin. "Karena ada modus baru, bahwa ada pelaku yang mengambil narkoba tersebut dari tengah laut untuk dibawa ke perairan Sumut," tambahnya, menekankan pentingnya strategi pencegahan yang komprehensif.
Pengungkapan Kasus dan Pengembangan
Baru-baru ini, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut mengungkap kasus penyelundupan sabu seberat 25 kilogram yang berasal dari Malaysia. Tiga tersangka, AM (52), H (45), dan E (40), ditangkap karena diduga berperan dalam membawa sabu tersebut dari perbatasan perairan Indonesia-Malaysia. Selain mereka, polisi juga menangkap N (warga Asahan) serta TF dan AN (keduanya warga Aceh), yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan narkotika melalui jalur laut yang sama.
Kapolda Sumut menegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba. "Kami terus melakukan pengembangan untuk pengungkapan kasus ini, agar menekan peredaran masuknya narkoba di wilayah Sumut tersebut," kata Whisnu. Pengembangan kasus ini diharapkan dapat membongkar jaringan penyelundupan narkoba secara menyeluruh dan menjerat aktor-aktor utama di baliknya.
Penangkapan para tersangka ini merupakan bukti keseriusan Polda Sumut dalam memberantas peredaran narkoba. Langkah-langkah investigasi yang lebih luas dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak akan terus dilakukan untuk mencegah penyelundupan narkoba melalui jalur laut.
Rekor Sita Narkoba Polda Sumut
Sebagai informasi tambahan, dalam kurun waktu 59 hari (27 Desember 2024 - Februari 2025), Polda Sumut telah berhasil menyita sejumlah besar narkotika. Total barang bukti yang disita meliputi 97,08 kilogram sabu-sabu, 38 gram ganja, dan 2.180 butir pil ekstasi. Jumlah ini menunjukkan skala besar peredaran narkoba yang terjadi dan menjadi pendorong utama intensifikasi patroli perairan yang dilakukan Polda Sumut.
Peningkatan patroli dan kerja sama antar instansi diharapkan dapat menekan angka peredaran narkoba di Sumatera Utara. Polda Sumut berkomitmen untuk terus berjuang dalam memberantas peredaran narkoba dan menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat.
Intensifikasi patroli perairan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Polda Sumut dalam memberantas peredaran narkoba. Dengan kolaborasi yang kuat dan strategi yang tepat, diharapkan peredaran narkoba melalui jalur laut dapat ditekan secara signifikan.
Keberhasilan pengungkapan kasus penyelundupan sabu 25 kg ini menjadi bukti nyata komitmen Polda Sumut dalam memberantas kejahatan transnasional. Polda Sumut akan terus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di perairan untuk mencegah masuknya narkoba dari luar negeri.