Bea Cukai Batam Waspadai Penyelundupan Narkoba saat Lebaran
Bea Cukai Batam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyelundupan narkoba melalui jalur laut selama libur Lebaran, setelah berhasil menggagalkan penyelundupan 93 kg narkoba jenis sabu.

Kepolisian dan Bea Cukai Batam berhasil menggagalkan penyelundupan 93 kilogram narkoba jenis sabu di perairan Kepulauan Riau menjelang Lebaran. Penyelundupan yang dilakukan melalui jalur laut ini melibatkan kapal nelayan KM Rangga Putra dan jaringan internasional dari Malaysia. Keberhasilan ini meningkatkan kewaspadaan Bea Cukai terhadap potensi peningkatan penyelundupan narkoba selama periode libur Lebaran.
Kepala Bea Cukai Batam, Zaky Firmansyah, menyatakan bahwa peningkatan aktivitas penyelundupan narkoba di wilayah Kepri menjadi perhatian serius. Hal ini terlihat dari 16 penindakan terkait narkoba yang dilakukan Bea Cukai Batam dari Januari hingga Maret 2025, terutama di Bandara Hang Nadim Batam. Antisipasi terhadap celah keamanan di laut selama libur Lebaran menjadi fokus utama, mengingat banyak instansi yang fokus pada pelayanan publik.
Modus penyelundupan ship to ship, di mana narkoba dipindahkan dari kapal ke kapal di tengah laut, lalu masuk ke wilayah Kepri, merupakan modus lama yang kembali muncul. Oleh karena itu, Bea Cukai Batam meningkatkan pengawasan di laut dan bekerja sama dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri untuk mencegah penyelundupan narkoba selama periode Lebaran.
Pengawasan Ketat Bea Cukai Batam Jelang Lebaran
Bea Cukai Batam meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan di berbagai titik, termasuk jalur laut, pintu masuk dan keluar wilayah Kepri, khususnya di Kota Batam. Pengawasan dilakukan di enam terminal feri internasional, empat terminal feri domestik, dan Bandara Hang Nadim Batam. Petugas Bea Cukai juga meningkatkan jumlah personel hingga 20 persen dan mengerahkan anjing pelacak K-9 yang terlatih untuk mendeteksi narkoba dan uang tunai.
Operasi gabungan Bea Cukai dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Kepri berhasil menyita 93 kilogram narkoba jenis sabu yang dikemas menyerupai teh China dari kapal nelayan KM Rangga Putra. Narkoba tersebut rencananya akan dikirim ke Jakarta melalui jalur laut dan diperkirakan tiba saat Lebaran. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kerjasama antar instansi dalam memberantas penyelundupan narkoba.
Kepala Bea Cukai Batam menekankan kembali pentingnya pengawasan di laut mengingat modus ship to ship yang masih digunakan oleh para penyelundup. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan penyelundupan narkoba masih aktif dan terus mencari celah untuk beroperasi.
Anjing Pelacak K-9 dan Personel Tambahan
Untuk memperkuat pengawasan, Bea Cukai Batam mengerahkan tujuh anjing pelacak K-9 yang terlatih untuk mendeteksi narkoba. Salah satu anjing, bernama Luigi, bahkan memiliki kemampuan khusus untuk mendeteksi uang tunai. Selain itu, dua anjing pelacak berukuran kecil juga dikerahkan untuk patroli laut. Peningkatan jumlah personel hingga 20 persen juga dilakukan untuk memperkuat pengawasan di berbagai titik.
Peningkatan sumber daya manusia dan teknologi ini menunjukkan keseriusan Bea Cukai Batam dalam memberantas penyelundupan narkoba. Kerjasama dengan pihak kepolisian juga menjadi kunci keberhasilan dalam menggagalkan penyelundupan narkoba dalam jumlah besar menjelang Lebaran.
Dengan adanya peningkatan pengawasan dan kerjasama antar instansi, diharapkan penyelundupan narkoba dapat ditekan dan keamanan wilayah Kepri tetap terjaga selama periode Lebaran.
Pengawasan yang ketat ini diharapkan dapat mencegah peredaran narkoba dan melindungi masyarakat dari ancaman bahaya narkoba. Bea Cukai Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat kerjasama dengan instansi terkait dalam memberantas penyelundupan narkoba.