TNI Optimalkan 12 Ribu Hektare Lahan Pertanian di Jambi untuk Ketahanan Pangan
TNI di Jambi mengoptimalkan 12 ribu hektare lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dengan penanaman padi gogo di berbagai wilayah.

Jambi, 3 Maret 2024 - Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Komando Resort Militer (Korem) 042/Garuda Putih, Jambi, tengah menggenjot optimalisasi lahan pertanian seluas 12 ribu hektare. Program ini dijalankan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden. Upaya ini melibatkan penanaman padi gogo di berbagai wilayah Provinsi Jambi, sebagai solusi untuk meningkatkan produksi pangan dan kesejahteraan petani.
Komandan Korem 042/Gapu, Brigjen TNI Heri Purwanto, menyatakan bahwa program optimalisasi lahan pertanian ini tengah berjalan intensif di lapangan. Beliau menjelaskan fokus utama pengembangan padi gogo berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Langkah ini merupakan bagian penting dari strategi pemerintah untuk mencapai swasembada pangan.
Selain optimalisasi lahan yang sudah ada, TNI juga aktif melakukan penanaman padi gogo baru di lahan seluas 7.800 hektare. Lahan tersebut tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi beras nasional, sekaligus membantu meningkatkan pendapatan para petani di daerah tersebut.
Optimalisasi Lahan Pertanian dan Dukungan Babinsa
Brigjen TNI Heri Purwanto mengungkapkan harapannya agar program optimalisasi lahan pertanian ini dapat berjalan lancar dan optimal. Meskipun sempat terjadi kendala berupa banjir di beberapa wilayah akibat curah hujan tinggi, beliau memastikan bahwa tanaman padi petani tidak mengalami kerusakan berarti. Kerjasama yang erat antara TNI, instansi terkait, dan petani menjadi kunci keberhasilan program ini.
Salah satu bentuk komitmen TNI dalam mensukseskan program ketahanan pangan ini adalah dengan menempatkan Babinsa (Bintara Pembina Desa) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan masing-masing. Strategi ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi dan pengawasan di lapangan, memastikan program berjalan efektif dan tepat sasaran.
Kehadiran Babinsa di BPP diharapkan dapat memberikan pendampingan dan pelatihan yang lebih intensif kepada para petani. Dengan demikian, petani dapat mengoptimalkan potensi lahan mereka dan meningkatkan hasil panen. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden agar program ketahanan pangan dapat segera direalisasikan.
Kerja Sama Antar Instansi dan Kesejahteraan Petani
Suksesnya program optimalisasi lahan pertanian ini sangat bergantung pada kerjasama yang baik antara TNI, pemerintah daerah, instansi terkait, dan para petani. Koordinasi yang efektif dan sinergi yang kuat akan memastikan program berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Program ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi pangan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani. Dengan hasil panen yang melimpah, diharapkan pendapatan petani dapat meningkat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh nyata bagi daerah lain dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Komitmen TNI dalam mendukung program ini menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan optimalisasi lahan pertanian seluas 12 ribu hektare dan penanaman padi gogo di lahan seluas 7.800 hektare, TNI di Jambi memberikan kontribusi nyata terhadap program ketahanan pangan nasional. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara semua pihak menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang.