Tol Japek Selatan Siap Dukung Arus Balik Lebaran 2025, Menhub: Kerja Sama dengan Jogja
Menhub Dudy Purwagandhi memastikan Tol Japek Selatan dan ruas tol lainnya akan difungsionalkan untuk kelancaran arus balik Lebaran 2025, dengan proyeksi pemudik mencapai 146,48 juta orang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan kesiapan pemerintah dalam mendukung kelancaran arus balik Lebaran Idul Fitri 1446 H tahun 2025. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memfungsikan ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) Selatan sebagai jalur alternatif. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan yang diperkirakan akan terjadi selama periode arus balik.
Penggunaan tol fungsional Japek Selatan untuk arus balik Lebaran 2025 merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Perhubungan dengan pemerintah daerah Yogyakarta. Hal ini disampaikan Menhub dalam jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Lintas Sektoral bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di Jakarta. Menhub juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi untuk memastikan kelancaran arus balik.
Selain Tol Japek Selatan, sejumlah ruas tol lain juga akan difungsionalkan untuk mendukung kelancaran arus balik. Salah satunya adalah ruas tol Probolinggo-Banyuwangi. Meskipun Menhub belum merinci secara detail ruas tol mana saja yang akan difungsionalkan, kesiapan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran.
Tol Fungsional untuk Arus Balik Lebaran 2025
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menyatakan kesiapannya dalam mengoptimalkan sejumlah ruas tol fungsional untuk mendukung kelancaran arus balik Lebaran 2025. Tol Japek Selatan menjadi salah satu ruas tol yang akan difungsionalkan, bekerja sama dengan pihak terkait di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi pada periode arus balik Lebaran.
Selain Tol Japek Selatan, ruas tol Probolinggo-Banyuwangi juga direncanakan untuk difungsionalkan. Ruas-ruas tol fungsional ini diharapkan dapat memberikan alternatif jalur bagi pemudik, sehingga dapat mengurangi kepadatan di jalur utama. Koordinasi yang baik antara Kementerian Perhubungan dan pihak kepolisian akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola lalu lintas selama periode arus balik.
Meskipun detail ruas tol yang akan difungsionalkan belum diumumkan secara lengkap, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025. Dengan adanya tol fungsional, diharapkan para pemudik dapat kembali ke tempat asalnya dengan lebih nyaman dan aman.
Proyeksi jumlah pemudik Lebaran 2025 yang mencapai 146,48 juta orang, dengan 23 persen menggunakan kendaraan pribadi, menjadi pertimbangan utama dalam kesiapan ini. Pemerintah berupaya untuk menyediakan infrastruktur yang memadai guna menghadapi lonjakan jumlah pemudik tersebut.
Persiapan Jasa Marga untuk Arus Mudik dan Balik
PT Jasa Marga juga turut berperan aktif dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Salah satu kontribusi mereka adalah dengan memfungsionalkan sejumlah ruas tol, termasuk Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Segmen Klaten-Prambanan sepanjang 8,5 km. Ruas tol ini telah dinyatakan layak untuk dilalui kendaraan, meskipun belum dikenakan tarif.
Selain itu, Jasa Marga juga akan mengoperasikan secara fungsional Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, khususnya untuk arus balik alternatif dari Bandung ke Jakarta. Pengoperasiannya bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan diskresi kepolisian. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dan koordinasi yang baik antara Jasa Marga dan pihak berwenang.
Tidak hanya itu, Jasa Marga juga akan memfungsikan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Gending-Paiton sepanjang 23,47 km. Sama seperti ruas tol lainnya, ruas ini juga akan dioperasikan tanpa tarif. Semua pengoperasian tol fungsional ini dilakukan tanpa tarif, meskipun beberapa ruas sebenarnya sudah siap untuk dikenakan tarif.
Koordinasi dengan pihak kepolisian menjadi kunci dalam pengoperasian tol fungsional ini. Keputusan untuk membuka atau menutup ruas tol fungsional akan didasarkan pada kondisi lalu lintas dan diskresi kepolisian. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.
Dengan adanya persiapan yang matang dari pemerintah dan PT Jasa Marga, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Tol fungsional yang disediakan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik.