Tradisi Dandangan Kudus Bidik Gelar Destinasi Wisata Unggulan
Pemerintah Kabupaten Kudus berupaya menjadikan Tradisi Dandangan sebagai destinasi wisata unggulan dengan kemasan yang lebih menarik, menargetkan peningkatan jumlah wisatawan dan dampak ekonomi yang signifikan.

Tradisi Dandangan Kudus, Jawa Tengah, yang digelar setiap tahun menjelang bulan Ramadhan, sukses menarik lebih dari 5.000 pengunjung setiap harinya. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mengembangkan tradisi tersebut menjadi destinasi wisata unggulan. Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, mengungkapkan harapannya agar tahun depan tradisi ini dikemas lebih menarik untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik dari Kudus maupun daerah lain di Jawa Tengah.
Penutupan Dandangan Kudus pada tanggal 28 Februari 2025 ditandai dengan kirab dari sembilan kecamatan dan 132 desa dan kelurahan. Kirab ini merepresentasikan tradisi pengumuman awal bulan puasa oleh Menara Kudus setelah shalat Ashar berjamaah, sekaligus menjadi edukasi bagi generasi muda mengenai sejarah tradisi tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah, menekankan pentingnya pengembangan tradisi Dandangan untuk menarik wisatawan.
Tradisi Dandangan, yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda nasional, terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kudus. Pasar Malam Dandangan yang berlangsung selama 10 hari, dari tanggal 19 hingga 28 Februari 2025, melibatkan sekitar 450 UMKM dan ratusan pedagang lesehan. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan daya tarik tradisi tersebut di tahun-tahun mendatang.
Mengembangkan Tradisi Dandangan Menjadi Destinasi Wisata
Pemerintah Kabupaten Kudus menyadari potensi besar Tradisi Dandangan sebagai daya tarik wisata. Dengan jumlah pengunjung yang signifikan dan dampak ekonomi yang positif, pengembangan tradisi ini menjadi prioritas. "Pengunjungnya memang tidak hanya dari lokal Kudus, karena banyak pula dari berbagai daerah di Jawa Tengah," ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti. Pernyataan ini menunjukkan optimisme pemerintah dalam menarik wisatawan dari berbagai daerah.
Salah satu upaya pengembangan adalah dengan meningkatkan kemasan acara. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari atraksi seni hingga penataan Pasar Malam Dandangan. Dengan kemasan yang lebih menarik, diharapkan tradisi ini dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya dan menjadi kebanggaan Kabupaten Kudus. Targetnya adalah peningkatan jumlah wisatawan dan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah, menambahkan bahwa kirab dalam penutupan Dandangan juga bertujuan untuk edukasi generasi muda. Visualisasi tradisi pengumuman awal Ramadhan di Menara Kudus diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap warisan budaya lokal. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya menjadi atraksi wisata, tetapi juga sarana pelestarian budaya.
Tradisi Dandangan Kudus juga memberikan dampak positif bagi UMKM lokal. Pasar Malam Dandangan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dan meningkatkan pendapatan. Dengan melibatkan lebih banyak UMKM, diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih luas dan merata bagi masyarakat Kudus.
Dampak Ekonomi dan Peluang Pengembangan
Tradisi Dandangan terbukti memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kudus. Kehadiran ribuan pengunjung setiap hari berdampak positif terhadap perekonomian lokal, khususnya bagi para pelaku UMKM. Pasar Malam Dandangan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang ramai dan memberikan peluang usaha bagi banyak warga.
Jumlah UMKM yang terlibat dalam Pasar Malam Dandangan mencapai 450 unit, belum termasuk ratusan pedagang lesehan. Angka ini menunjukkan besarnya potensi ekonomi yang dihasilkan oleh tradisi ini. Dengan pengembangan yang tepat, potensi ekonomi tersebut dapat ditingkatkan lebih lanjut.
Pemerintah Kabupaten Kudus berencana untuk terus mengembangkan Tradisi Dandangan agar menjadi destinasi wisata unggulan. Dengan kemasan yang lebih menarik dan promosi yang efektif, diharapkan tradisi ini dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Kudus. Pengembangan ini juga mencakup upaya pelestarian budaya dan edukasi bagi generasi muda.
Dengan mengoptimalkan potensi tradisi Dandangan, Pemerintah Kabupaten Kudus berharap dapat meningkatkan perekonomian lokal dan melestarikan warisan budaya tak benda yang berharga. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak perekonomian daerah.