Tragedi Banjir Lombok Tengah: Remaja Tewas Terseret Arus
Seorang remaja, Khaerul Iwan (14), ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Pringgarata, Lombok Tengah, NTB, akibat cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S.
![Tragedi Banjir Lombok Tengah: Remaja Tewas Terseret Arus](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140459.201-tragedi-banjir-lombok-tengah-remaja-tewas-terseret-arus-1.jpg)
Lombok Tengah, NTB - Sebuah tragedi menimpa Desa Pringgarata, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Khaerul Iwan (14), seorang remaja, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saluran irigasi akibat banjir yang melanda daerah tersebut pada Selasa, 11 Februari 2025.
Pencarian dan Evakuasi Korban
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kantor SAR Mataram, Polsek Pringgarata, PMI Lombok Tengah, Tagana Lombok Tengah, Damkar Lombok Tengah, BPBD Lombok Tengah, dan warga setempat, langsung bergerak melakukan pencarian setelah menerima laporan kehilangan. Pencarian yang dilakukan dengan menyusuri aliran sungai membuahkan hasil pada Selasa malam. Korban ditemukan sekitar tiga kilometer dari lokasi kejadian dan langsung dievakuasi untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, membenarkan kabar duka tersebut.
"Remaja yang hilang terseret banjir di Lombok Tengah ditemukan meninggal dunia," ujar Saidar Rahmanjaya dalam keterangannya di Lombok Tengah.
Cuaca Ekstrem Picu Banjir
Banjir yang menewaskan Khaerul Iwan merupakan dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis Invest 96S. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem selama sepekan di wilayah NTB. Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi.
"Bibit Siklon Tropis Invest 96S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan, peningkatan kecepatan angin, dan gelombang tinggi di NTB," jelas Satria Topan Primadi.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Australia, bibit siklon ini berpotensi berkembang menjadi siklon tropis pada 10 Februari 2025 dan bergerak menuju Pantai Pilbara, Australia Barat. Namun, dampaknya terhadap NTB berupa cuaca ekstrem sudah terasa.
Faktor Lain Penyebab Cuaca Ekstrem
Selain Bibit Siklon Tropis Invest 96S, Satria juga menjelaskan bahwa aktivitas gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby di sekitar NTB dan Monsun Asia yang membawa uap air dari Asia turut berkontribusi terhadap cuaca ekstrem di wilayah tersebut. Kondisi ini menyebabkan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut tinggi, meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.
Imbauan Kewaspadaan
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan. Hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi perlu diwaspadai. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada berhati-hati dengan dampak bencana," imbau Satria Topan Primadi.
Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi bencana alam. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan siaga dalam menghadapi bencana alam.