UI Luncurkan Propolisul: Inovasi Kesehatan dari Propolis Lebah Tanpa Sengat
Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan berbagai pihak meluncurkan Propolisul, ekstrak propolis pertama di Indonesia yang didukung pemerintah, menawarkan solusi kesehatan berbasis riset dan pemberdayaan ekonomi lokal.
![UI Luncurkan Propolisul: Inovasi Kesehatan dari Propolis Lebah Tanpa Sengat](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230305.656-ui-luncurkan-propolisul-inovasi-kesehatan-dari-propolis-lebah-tanpa-sengat-1.jpg)
Universitas Indonesia (UI) mencetak sejarah baru dalam inovasi kesehatan dengan meluncurkan Propolisul, sebuah produk ekstrak propolis yang inovatif. Peluncuran yang dilakukan di Gedung Science Techno Park UI, Depok, pada 6 Februari 2024, menandai kolaborasi strategis antara UI, PT HDI, PT Phytochemindo Reksa, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Kolaborasi Pentahelix untuk Inovasi Kesehatan
Propolisul merupakan hasil riset Dr. Muhamad Sahlan dari Fakultas Teknik UI (FTUI) yang telah meneliti propolis lebah tanpa sengat di Sulawesi sejak 2011. Riset tersebut berhasil mengidentifikasi senyawa bioaktif baru, Sulawesin A dan Sulawesin B, yang memiliki potensi besar dalam mendukung kesehatan metabolik dan mengatasi stres oksidatif. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Hamdi Muluk, menyampaikan kebanggaan atas pengembangan riset UI menjadi produk komersial yang bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian lokal. Ia menekankan bahwa kolaborasi pentahelix yang terjalin dalam proyek ini menjadi bukti nyata ekosistem inovasi yang efektif di UI.
Dekan Fakultas Teknik UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, turut menambahkan bahwa Propolisul merupakan bukti nyata komitmen UI dalam mendorong inovasi yang berdampak bagi Indonesia. Kerja sama ini menunjukkan bagaimana riset akademis dapat diwujudkan menjadi produk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Proses Produksi dan Standar Kualitas
Propolisul diproduksi di fasilitas PT Phytochemindo Reksa yang telah bersertifikat Good Manufacturing Practice (GMP), Halal, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Proses produksi mengadopsi teknologi enkapsulasi inovatif untuk memastikan stabilitas dan efektivitas kandungan bioaktif. Produk ini juga telah melalui uji klinis untuk membuktikan manfaatnya dalam mendukung kesehatan metabolik dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini memastikan kualitas dan keamanan produk yang tinggi sebelum dipasarkan.
Manfaat Propolisul dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Menurut Dr. Muhamad Sahlan, penemuan senyawa bioaktif baru dari lebah tanpa sengat Sulawesi membuka peluang besar dalam pengembangan terapi alami berbasis bahan lokal Indonesia. Propolisul membuktikan potensi biodiversitas Indonesia dalam mendukung kesehatan global. Lebih jauh lagi, peluncuran Propolisul memberikan dampak positif pada pemberdayaan peternak lebah di Sulawesi. PT HDI aktif berkolaborasi dengan komunitas peternak lebah lokal melalui pelatihan dan praktik panen berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan peternak dan keberlanjutan industri perlebahan Indonesia.
CEO & Chairman PT HDI, Brandon Chia, menekankan bahwa Propolisul merupakan contoh nyata sinergi antara sains, industri, dan komunitas dalam menghasilkan solusi kesehatan berkelanjutan. Ia percaya bahwa produk ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Hal senada disampaikan oleh CEO PT Phytochemindo Reksa, Patrick Kalona, yang menambahkan bahwa Propolisul merupakan perpaduan antara keunggulan alam Indonesia dan sains modern, berpotensi besar di pasar global.
Kesimpulan
Peluncuran Propolisul oleh Universitas Indonesia merupakan tonggak penting dalam inovasi kesehatan di Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, mulai dari akademisi, industri, pemerintah, hingga komunitas lokal, telah menghasilkan produk yang inovatif dan berdampak luas. Propolisul tidak hanya menawarkan solusi kesehatan berbasis riset, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi dan keberlanjutan industri perlebahan di Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi kolaborasi serupa untuk menghasilkan inovasi-inovasi lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.