Ulama Al-Azhar Kagum Toleransi Masyarakat Sleman
Syekh Mahmud Muhammad Salamah dari Al-Azhar Mesir memuji toleransi umat beragama di Sleman, Yogyakarta, saat kunjungan Safari Ramadhan.

Sleman, Yogyakarta, menjadi saksi kekaguman seorang ulama terkemuka. Syekh Mahmud Muhammad Salamah, dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, mengungkapkan kekagumannya yang mendalam terhadap toleransi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kabupaten Sleman. Kunjungannya dalam rangkaian Safari Ramadhan, Selasa (11/3), menandai momen istimewa ini.
Kedatangan Syekh Mahmud, yang disambut langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, beserta jajaran Forkopimda, di Kantor Bupati Sleman, merupakan bagian dari program Safari Ramadhan Kementerian Agama Republik Indonesia. Beliau, sebagai utusan resmi Pemerintah Mesir melalui Al-Azhar, berkesempatan untuk menyebarkan dakwah dan berbagi ilmu di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Sleman.
Syekh Mahmud, melalui penerjemahnya, menjelaskan bahwa kedatangannya ke Indonesia sehari sebelum Ramadhan dimulai, menandai dimulainya safari Ramadhan-nya. Kabupaten Sleman dipilih sebagai salah satu destinasi penting dalam perjalanannya untuk menyebarkan pesan-pesan perdamaian dan kerukunan.
Toleransi Antarumat Beragama di Sleman
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kunjungan Syekh Mahmud. Beliau menekankan pentingnya kesempatan ini bagi masyarakat Sleman untuk belajar langsung dari ulama terkemuka Al-Azhar. Lebih lanjut, Syekh Mahmud dijadwalkan mengisi khutbah sholat Tarawih di Masjid Agung Pemkab Sleman.
Pertemuan tersebut menjadi wadah diskusi yang produktif. Danang Maharsa berkesempatan bertukar pikiran dengan Syekh Mahmud mengenai kerukunan antarumat beragama di Sleman. "Setelah berbincang, memang ternyata ada kesamaan terkait kondisi masyarakat yang beragam. Tentunya ini menjadi kesempatan yang baik untuk saling belajar," ungkap Danang Maharsa.
Syekh Mahmud menunjukkan ketertarikannya yang besar terhadap kondisi Sleman yang mengutamakan toleransi antarumat beragama. Hal ini, menurutnya, menjadi kunci utama dalam mewujudkan kerukunan dan kedamaian di lingkungan masyarakat.
Sebagai penutup rangkaian pertemuan tersebut, buka puasa bersama diadakan. Acara ini dihadiri oleh Syekh Mahmud Muhammad Salamah, Wakil Bupati Sleman, jajaran Forkopimda, serta sejumlah tokoh agama di Sleman. Momen ini semakin memperkuat ikatan silaturahmi dan mempererat hubungan antarumat beragama.
Apresiasi atas Keberagaman
Dalam kunjungannya, Syekh Mahmud tidak hanya kagum dengan toleransi yang tercipta, tetapi juga mengapresiasi keberagaman masyarakat Sleman. Keberagaman ini, menurutnya, merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Sikap saling menghormati dan menghargai antarumat beragama menjadi kunci utama dalam membangun masyarakat yang rukun dan damai.
Kunjungan Syekh Mahmud menjadi bukti nyata bahwa toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, khususnya di Sleman, mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini tentunya menjadi motivasi bagi masyarakat Sleman untuk terus menjaga dan meningkatkan toleransi tersebut.
Kehadiran ulama Al-Azhar ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk terus membangun kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman masyarakat. Semoga semangat toleransi yang dijunjung tinggi di Sleman dapat menjadi contoh bagi seluruh Indonesia.
Safari Ramadhan ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta Indonesia yang lebih rukun, damai, dan toleran.
Kesimpulan
Kunjungan Syekh Mahmud Muhammad Salamah ke Sleman memberikan dampak positif yang signifikan. Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap toleransi masyarakat Sleman, kunjungan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat tali silaturahmi dan mempererat hubungan antarumat beragama. Semoga semangat toleransi ini terus terjaga dan menjadi contoh bagi seluruh Indonesia.