Unik! Bangka Tengah Integrasikan 'Quick Win' Program Bangga Kencana dengan 11 Inovasi Lokal
Pemerintah Bangka Tengah sukses mengintegrasikan Program Bangga Kencana nasional dengan 11 inovasi lokal, memperluas dampaknya. Bagaimana strategi mereka?

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengambil langkah progresif dalam memperluas jangkauan program strategis nasional. Mereka berhasil mengintegrasikan program “Quick Win” Bangga Kencana dengan berbagai inovasi berbasis lokal. Inisiatif ini bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif kepada masyarakat luas.
Integrasi ini merupakan upaya nyata Pemkab Bangka Tengah dalam merealisasikan program nasional di tingkat daerah. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menjelaskan bahwa pendekatan ini didasarkan pada inovasi dan kolaborasi. Keterlibatan berbagai pihak seperti dunia usaha, akademisi, media, dan komunitas menjadi kunci utama dalam pelaksanaan program ini.
Langkah adaptif ini menunjukkan komitmen Bangka Tengah dalam pembangunan kependudukan dan keluarga. Melalui sinergi antara program pusat dan kearifan lokal, diharapkan permasalahan seperti stunting dapat ditangani lebih efektif. Inovasi ini juga menjadi contoh bagaimana pemerintah daerah dapat berkontribusi aktif dalam agenda nasional.
Lima Program Nasional "Quick Win" BKKBN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah merumuskan lima gerakan utama dalam program “Quick Win” nasional. Program-program ini dirancang untuk mengatasi berbagai isu kependudukan dan keluarga di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah menciptakan keluarga yang berkualitas dan sejahtera.
Kelima gerakan tersebut meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang berfokus pada pencegahan stunting melalui peran serta orang tua asuh. Kemudian ada Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), sebuah inisiatif untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Selanjutnya, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati) bertujuan meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak.
Dua program lainnya adalah Aplikasi Konsultasi Keluarga Berbasis AI (AKAL IMITASI) yang menyediakan layanan konsultasi keluarga modern, serta Lansia Berdaya (Sidaya) yang memberdayakan para lansia. Program-program ini menjadi fondasi bagi upaya percepatan pembangunan kependudukan. Mereka juga menjadi acuan bagi daerah untuk mengadaptasi sesuai kebutuhan lokal.
Inovasi Lokal Bangka Tengah: 11 Program Adaptif
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah tidak hanya mengadopsi program nasional, tetapi juga mengembangkannya dengan inovasi lokal yang relevan. Sebanyak 11 program inovasi berbasis lokal telah diimplementasikan untuk mendukung penuh Program Bangga Kencana. Ini menunjukkan kreativitas dan responsivitas daerah terhadap tantangan yang ada.
Inovasi tersebut mencakup Bersama Cegah Stunting Melalui Ayo Makan Ikan (Bang Ayi) dan Buku Resep Masakan Bu Eva. Ada juga Nasi Tim, Ikan, Telur Puyuh, Sayur (Sikat Say) yang berfokus pada gizi anak. Sistem Informasi WA Keluarga Berencana (Siwa Kencana) dan Kita Sayang Anak (Kisanak) juga turut dikembangkan untuk mempermudah akses informasi dan layanan.
Program lain yang tak kalah penting adalah Implementasi Nyata Generasi Berencana Bebas Stunting (Ini Genting) dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahshat). Dapur Eliminasi Stunting (Denting) serta Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama (Juara) juga menjadi bagian dari upaya ini. Selain itu, Menggerakkan Menanam Kelor dan Katuk untuk Memenuhi Kecukupan Air Susu Ibu dan Kesehatan Bayi (Ngetem Padi Bai), Pelayanan Tera Ulang Anti Stunting ke Puskesmas (Ranting Emas), dan Siap Mengajak RT Sukseskan Posyandu (Si Menantu) melengkapi daftar inovasi. Seluruh program ini telah dijalankan dengan pendekatan adaptif sesuai kondisi masyarakat Bangka Tengah.
Strategi Kolaboratif Pentahelix Kunci Keberhasilan
Keberhasilan implementasi program “Quick Win” Bangga Kencana dan inovasi lokal di Bangka Tengah tidak terlepas dari strategi kolaborasi yang kuat. Bupati Algafry Rahman menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak. Pendekatan ini dikenal sebagai strategi kolaboratif pentahelix.
Strategi pentahelix melibatkan lima elemen utama: pemerintah daerah, pelaku usaha melalui program CSR, akademisi, media, dan komunitas. Masing-masing elemen memiliki peran krusial dalam mendukung pembangunan kependudukan dan keluarga. Kolaborasi ini memastikan bahwa program dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan memiliki dampak yang berkelanjutan.
Melalui kerja sama yang erat, sumber daya dan keahlian dari berbagai sektor dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah menyediakan regulasi dan fasilitasi, dunia usaha memberikan dukungan finansial dan teknis, akademisi menyumbangkan penelitian dan inovasi, media menyebarkan informasi, dan komunitas menjadi agen perubahan di lapangan. Sinergi ini menjadi fondasi kuat bagi tercapainya tujuan Program Bangga Kencana Bangka Tengah.