Sukses Nasional! Program Lombok Timur Berkembang Jadi Proyek Percontohan
Program Lombok Timur Berkembang di NTB berhasil menjadi proyek percontohan nasional setelah dinilai sukses OJK dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM.

Program Lombok Timur Berkembang, sebuah inisiatif Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah meraih prestasi gemilang di tingkat nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB baru-baru ini melakukan survei dan evaluasi, menyatakan program tersebut sebagai proyek percontohan dalam percepatan akses keuangan daerah. Keberhasilan ini ditandai dengan angka non-performing loan (NPL) yang rendah dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, terutama di sektor peternakan dan UMKM.
Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo, dalam keterangan resminya di Mataram, Selasa, memberikan pujian atas kinerja program Lombok Timur Berkembang. "Dari evaluasi yang telah dilakukan, program itu dinilai sangat bagus dan NPL setiap tahun sangat rendah," ujarnya. Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi program tersebut sebagai model pengembangan ekonomi daerah yang efektif dan berkelanjutan.
Kesuksesan program ini telah diakui secara nasional. Pada tahun 2019, program ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dalam ajang Tim Pengelola Anggaran Daerah (TPAD) Award. Prestasi ini kembali berlanjut, dengan kabar bahwa Lombok Timur Berkembang akan kembali menerima penghargaan serupa di tahun 2025. Hal ini menunjukkan konsistensi dan dampak positif yang berkelanjutan dari program tersebut.
Sukses Pemberdayaan UMKM dan Peternakan
Program Lombok Timur Berkembang, yang diluncurkan pada 3 November 2020, awalnya difokuskan pada pemberantasan rentenir melalui kredit tanpa bunga. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengalokasikan dana sekitar Rp7 miliar untuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang sebelumnya telah difasilitasi pemerintah pusat dengan bunga rendah 6 persen.
Sasaran awal program ini adalah sektor peternakan. Dari tahun 2021 hingga 2024, tercatat akumulasi kredit mencapai Rp107 miliar yang disalurkan kepada lebih dari 7.000 peternak. Namun, program ini tidak berhenti di situ. Pada tahun 2023 dan 2024, cakupan program diperluas untuk mencakup sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Meskipun sempat terdampak wabah penyakit mulut dan kuku, program ini tetap menunjukkan ketahanan dan mampu beradaptasi. Dengan alokasi subsidi bunga sebesar Rp4 miliar, program ini berhasil menghasilkan omset bagi UMKM mencapai Rp64 miliar. Hal ini membuktikan keberhasilan program dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan UMKM di Lombok Timur.
Lombok Timur Berkembang: Model Nasional
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lombok Timur, Hasni, mengungkapkan bahwa program Lombok Timur Berkembang telah masuk empat besar di tingkat nasional dan terpilih sebagai proyek percontohan. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus berupaya meningkatkan pelayanan sesuai dengan hasil evaluasi OJK NTB. "Meski Lombok Timur sempat terdampak wabah penyakit mulut dan kuku, program Lombok Timur berkembang juga dikembangkan dengan sasaran UMKM," kata Hasni.
Keberhasilan program Lombok Timur Berkembang menjadi bukti nyata bahwa dengan perencanaan yang matang dan implementasi yang tepat, program pemberdayaan ekonomi di daerah dapat memberikan dampak yang signifikan. Program ini tidak hanya berhasil menurunkan angka NPL, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak dan pelaku UMKM.
Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan program serupa dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Model Lombok Timur Berkembang ini menunjukkan bahwa dengan dukungan pemerintah dan strategi yang tepat, pemberdayaan ekonomi di daerah dapat mencapai kesuksesan di tingkat nasional.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan program Lombok Timur Berkembang dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui akses keuangan yang lebih baik dan program pemberdayaan yang terarah.