Unik! Festival Seni Bali Jani 2025 Dibuka dengan Kompetisi Tari Modern, Pintu Baru Seni Kontemporer Bali
Dinas Kebudayaan Bali membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) 2025 dengan kompetisi tari modern, menandai era baru seni kontemporer di Pulau Dewata. Simak inovasi mereka!

Denpasar, 21 Juli 2025 – Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali secara resmi memulai gelaran Festival Seni Bali Jani (FSBJ) 2025 dengan sebuah gebrakan baru: kompetisi tari modern. Pembukaan ini dilakukan segera setelah berakhirnya Pesta Kesenian Bali (PKB) yang kental dengan nuansa seni tradisi. Langkah ini menunjukkan komitmen Disbud Bali dalam merangkul dan mengembangkan seni kontemporer di Pulau Dewata.
Kepala Disbud Bali, I Gede Arya Sugiartha, mengungkapkan bahwa pawimba atau perlombaan tari modern ini berhasil menarik perhatian banyak talenta muda. Sebanyak 10 peserta berbakat tampil memukau selama dua hari, yakni pada 20-21 Juli 2025, dengan ide dan konsep yang segar. Mereka menunjukkan kreativitas tinggi dalam memadukan unsur modern dan tradisional dalam balutan gerak tari yang atraktif dan dinamis.
Arya Sugiartha menegaskan bahwa FSBJ 2025 dirancang bukan hanya sebagai panggung untuk melestarikan tradisi, melainkan juga sebagai laboratorium kreativitas bagi generasi muda. Kompetisi tari modern ini secara khusus membuka pintu baru dalam ruang seni kontemporer Bali, memberikan wadah bagi seniman untuk berekspresi bebas dan mengembangkan gaya kekinian. Hal ini juga sejalan dengan visi Disbud Bali untuk menjadikan seni sebagai bagian integral dari kehidupan modern.
Tari Modern sebagai Ekspresi Kreatif Generasi Muda
Ni Made Suparmi, salah satu juri dari Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI), turut merasakan antusiasme dan kreativitas para peserta. Menurutnya, anak-anak muda yang tampil sangat inovatif, mampu menggarap tari modern dengan gaya kekinian yang memukau. Bahkan, beberapa di antara mereka berhasil menyisipkan elemen tradisi Bali ke dalam koreografi modern mereka, menciptakan perpaduan yang unik dan menarik.
Ajang seni masa kini ini, lanjut Suparmi, bukan sekadar wadah untuk unjuk kebolehan, tetapi juga momentum penting dalam perkembangan seni modern di Bali. Kompetisi ini mendorong para seniman untuk berani bereksperimen dan menampilkan karya orisinal. Penampilan para seniman dinilai berdasarkan keselarasan tema, teknik gerak, koreografi, kekuatan ekspresi, dan tentu saja, kreativitas yang ditunjukkan.
Para juri mencatat bahwa sebagian besar penari menampilkan karya orisinal yang tidak hanya menyuguhkan tarian indah, tetapi juga menyampaikan pesan kuat. Tema-tema seperti cinta, kebersamaan, dan semangat anak muda seringkali menjadi inspirasi utama. Bahkan, beberapa peserta berani menyisipkan elemen akrobatik dan gerakan cheerleader dalam koreografi mereka, menambah dinamisme dan kejutan dalam setiap penampilan. Suparmi menekankan bahwa tari modern adalah ekspresi bebas yang tetap membutuhkan teknik dan karakter kuat, bukan sekadar meniru pakem tari Bali.
FSBJ: Wahana Seni Kontemporer dan Harapan Masa Depan
Juri kompetisi ini berharap pawimba tari modern terus digelar di tahun-tahun berikutnya. Mereka menyarankan agar persiapan dapat dilakukan lebih matang, dengan jangkauan peserta yang lebih luas, termasuk sanggar, komunitas, dan sekolah seni di seluruh Bali. Hal ini penting untuk terus merawat kreativitas dan menjadikan Bali sebagai panggung seni modern yang berkarakter, bukan hanya menghadirkan kebaruan semata.
Sebelumnya, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengajak seluruh masyarakat untuk melanjutkan antusiasme seni dari Pesta Kesenian Bali dengan menyaksikan Festival Seni Bali Jani di Taman Budaya Art Centre. Beliau menjelaskan bahwa selama dua minggu ke depan, FSBJ akan menjadi wahana seni modern kontemporer yang berfungsi sebagai tempat mewarisi karya seni dan budaya Bali.
Gubernur Koster menegaskan perbedaan antara kedua festival tersebut: “Jika PKB adalah wahana tradisi, maka FSBJ adalah wahana seni modern kontemporer.” Beliau berharap karya seni yang ditampilkan dalam FSBJ akan semakin maju dari tahun ke tahun. Dengan konsistensi dalam menjaga warisan leluhur dan semangat untuk terus berinovasi, generasi penerus diharapkan dapat mewariskan kekayaan seni dan budaya Bali kepada generasi mendatang.