UNRWA Kecam Israel: Gunakan Makanan sebagai Senjata Perang di Gaza
Komisaris Jenderal UNRWA menyatakan Israel menjadikan makanan sebagai senjata perang di Gaza, menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan perang yang menyebabkan krisis kemanusiaan parah.

Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, meluncurkan kecaman keras terhadap Israel terkait penanganan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa, 14 Mei 2023, Lazzarini menuduh Israel menggunakan makanan dan bantuan kemanusiaan sebagai senjata perang, sebuah tindakan yang menurutnya merupakan kejahatan perang. Pernyataan tersebut disampaikan menyusul krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza akibat blokade yang diberlakukan Israel.
Pernyataan tersebut secara spesifik mengacu pada situasi selama 19 bulan terakhir, dengan dua bulan terakhir mengalami peningkatan signifikan dalam pembatasan akses bantuan. Lazzarini menegaskan bahwa tindakan Israel tersebut merupakan upaya sengaja untuk memanfaatkan kebutuhan dasar penduduk Gaza demi mencapai tujuan politik atau militer. Ia menekankan bahwa meskipun keputusan akhir berada di tangan pengadilan internasional, bukti di lapangan menunjukkan dengan jelas penggunaan makanan dan bantuan kemanusiaan secara tidak manusiawi.
Lazzarini menggambarkan penderitaan warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang tak tergambarkan. Ia menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kesengsaraan dan tragedi yang dialami warga sipil, yang telah lebih dari dua bulan hidup tanpa akses bantuan kemanusiaan yang memadai. Akibatnya, kelaparan mulai menyebar luas, dan warga Gaza kelelahan serta membutuhkan makanan dan bantuan mendesak.
Krisis Kemanusiaan di Gaza: Ancaman Kelaparan
Lazzarini memperingatkan tentang konsekuensi yang mengerikan jika situasi ini berlanjut. Ia menyatakan bahwa warga sipil berisiko meninggal bukan karena serangan militer, melainkan karena kelaparan. Laporan internasional, termasuk Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), mengonfirmasi bahwa Gaza berada di ambang kelaparan. Lebih dari dua juta penduduk Gaza, hampir setengahnya anak-anak, mengalami kerawanan pangan yang parah dan berjuang melawan kelaparan akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.
Situasi ini semakin diperparah oleh pembatasan akses bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. UNRWA, sebagai badan utama yang bertanggung jawab atas penyediaan bantuan kepada pengungsi Palestina, menghadapi kendala yang signifikan dalam upaya untuk mendistribusikan bantuan makanan dan kebutuhan dasar lainnya kepada mereka yang membutuhkan.
Blokade yang diberlakukan oleh Israel telah menyebabkan kekurangan pangan yang meluas, peningkatan harga kebutuhan pokok, dan penurunan tajam dalam akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. Kondisi ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang kompleks dan mengancam kehidupan jutaan warga sipil.
Seruan Aksi Internasional
Menanggapi krisis kemanusiaan yang semakin parah ini, Lazzarini mendesak komunitas internasional untuk segera bertindak. Ia menekankan pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan. Kegagalan untuk bertindak akan berujung pada bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya. UNRWA menyerukan kepada negara-negara anggota PBB dan organisasi internasional lainnya untuk meningkatkan tekanan diplomatik kepada Israel agar mengakhiri blokade dan memastikan akses yang aman dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan.
Pernyataan Lazzarini ini menyoroti urgensi situasi di Gaza dan kebutuhan akan tindakan internasional yang cepat dan efektif untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar. Krisis ini bukan hanya masalah kemanusiaan, tetapi juga merupakan tantangan bagi hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia.
Perlu adanya upaya kolektif dari komunitas internasional untuk memastikan bahwa penduduk Gaza mendapatkan akses ke makanan, air bersih, perawatan kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Hanya dengan tindakan yang tegas dan terkoordinasi, krisis kemanusiaan di Gaza dapat diatasi dan mencegah hilangnya nyawa yang lebih banyak.