UPZ Al Markaz Salurkan Zakat untuk Perempuan Penyintas Kekerasan di Makassar
Jelang Lebaran 2025, UPZ Al Markaz Al Islami Makassar menyalurkan zakat untuk perempuan penyintas kekerasan di Makassar, berkolaborasi dengan UPTD PPA Kota Makassar.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Yayasan Al Markaz Al Islami Makassar telah menyalurkan zakat kepada perempuan penyintas kekerasan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penyaluran zakat ini dilakukan menjelang Lebaran 2025 melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Makassar, sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap para korban.
Ketua Badan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf Yayasan Al Markaz Al Islami Makassar, Farouk Mappaseling Betta, menjelaskan bahwa penyaluran zakat ini merupakan wujud kepedulian terhadap masyarakat. "Ini menunjukkan kepedulian kita terhadap masyarakat dengan menyalurkan zakat kepada perempuan penyintas, korban kekerasan sebagai bentuk dukungan," ujar Farouk di Makassar, Ahad.
Zakat yang disalurkan berasal dari berbagai sumber, termasuk zakat fitrah, zakat harta, infak, dan sedekah yang terkumpul dari para muzaki. UPZ Al Markaz Al Islami juga mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam gerakan zakat dan sedekah guna membantu mereka yang membutuhkan. "UPZ Al Markaz Al Islami mengajak masyarakat untuk terus berpartisipasi dalam gerakan zakat dan sedekah untuk membantu mereka yang membutuhkan," imbuh Farouk, yang juga mantan Ketua DPRD Kota Makassar.
Proses Penyaluran Zakat dan Verifikasi Data
Ketua Tim Relawan UPZ Al Markaz Al Islami Makassar, Faisal, menjelaskan bahwa sebelum penyaluran, UPZ melakukan pendataan dan verifikasi data untuk memastikan para penerima zakat termasuk dalam kategori mustahik dan penyintas kekerasan. Proses ini memastikan bantuan tepat sasaran.
UPTD PPA Kota Makassar berperan penting dalam proses penyaluran zakat ini. "Kami berterima kasih kepada UPTD PPA Kota Makassar yang telah menjadi jembatan dalam menyalurkan zakat kepada mereka yang berhak," ungkap Faisal.
Abu Talib, perwakilan Tim Reaksi Cepat UPTD PPA Makassar, mengapresiasi langkah UPZ dan menekankan pentingnya sinergi antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam upaya perlindungan dan pemulihan bagi perempuan korban kekerasan. "Sinergi antara mesjid atau lembaga keagamaan dengan pemerintah sangat penting dalam upaya perlindungan serta pemulihan untuk perempuan korban kekerasan atau penyintas," katanya.
Apresiasi dan Harapan untuk Ke Depan
Andi Sri Wulandani, aktivis perempuan dan Sekretaris Badan ZISWAF Al Markaz Al Islami Makassar, menilai sinergisitas antara UPZ dan UPTD PPA sebagai langkah yang baik dan responsif gender. Ia berharap kolaborasi positif ini akan terus berlanjut di masa mendatang. "Semoga ke depan ini terus berlanjut," ujarnya.
Penyaluran zakat ini tidak hanya memberikan bantuan finansial bagi para penyintas, tetapi juga menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk melindungi dan mendukung perempuan korban kekerasan. Kerja sama antara lembaga keagamaan dan pemerintah daerah menjadi contoh nyata bagaimana sinergi dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.
Program ini diharapkan dapat menginspirasi lembaga-lembaga lain untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan dan perlindungan perempuan penyintas kekerasan. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi semua perempuan.