Vaksin TB M72 Diperkirakan Siap 2029, Ahli Dorong Optimalkan Strategi Penanganan Lain
Menunggu vaksin TB M72 yang baru tersedia pada 2029, ahli mendorong penguatan strategi penanganan tuberkulosis di Indonesia, termasuk inovasi pengobatan dan deteksi dini.

Jakarta, 16 Mei 2024 (ANTARA) - Prof. DR. dr. Erlina Burhan, peneliti nasional vaksin Tuberkulosis (TB), menekankan pentingnya optimalisasi strategi penanganan TB di Indonesia sembari menunggu vaksin M72 yang diperkirakan tersedia pada tahun 2029. Hal ini disampaikan dalam webinar “Pengembangan Vaksin: Kunci Menuju Eliminasi TB” di Jakarta, Jumat lalu. Lebih dari 10 persen kasus TB global berada di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 120.000-130.000 jiwa per tahun. Situasi ini mendesak perlunya tindakan cepat dan terobosan baru dalam pengendalian penyakit mematikan ini.
Erlina menjelaskan, meskipun terdapat kemajuan dalam pengelolaan TB di Indonesia, tingkat keberhasilan pengobatan masih berada di angka 87 persen. Artinya, 13 persen pasien TB tidak sembuh, dan hal ini menjadi sumber penularan yang signifikan. "Jadi memang meskipun ada kemajuan dalam pengelolaan TB dan program TB di Indonesia, tapi memang tiket keberhasilan pengobatan kasus TB barulah mencapai 87 persen, dan angka ini tentu saja jadi tantangan cukup besar buat kita," katanya. Oleh karena itu, upaya-upaya selain pengembangan vaksin harus digencarkan agar target eliminasi TB pada tahun 2030 dapat tercapai.
Ia menambahkan bahwa inovasi dalam penanganan TB sangat diperlukan. "Kita juga butuh melakukan inovasi-inovasi termasuk berbagai temuan baik obat yang bisa untuk pencegahan dan juga vaksinasi sebagai pencegahan, dan juga punya alat-alat diagnostik yang masuk kelompok point of care. Jadi artinya orang tidak perlu datang ke fasilitas laboratorium tapi alatnya bisa dibawa ke komunitas dan dilakukan testing pembedahan di komunitas," ujar Erlina. Inovasi ini meliputi pengembangan obat pencegahan, vaksin baru, dan alat diagnostik yang mudah diakses di berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
Perlu Perlindungan Tambahan untuk Kelompok Rentan
Erlina menyoroti pentingnya melindungi kelompok rentan, seperti individu dengan TB laten (infeksi TB tanpa gejala) dan mereka dengan sistem imun rendah, termasuk bayi di bawah 2 tahun dan penderita HIV. Pencegahan agar kuman TB laten tidak aktif dapat dilakukan melalui peningkatan sistem imun, vaksinasi, dan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hingga September 2024, terdapat 15 kandidat vaksin TB yang sedang dikembangkan secara global. Empat vaksin masih dalam fase uji klinis tahap 1, tiga vaksin dalam fase 2A, dua vaksin dalam fase 2B, dan enam vaksin telah memasuki uji klinis tahap 3. Vaksin M72 merupakan kandidat terdepan yang telah menyelesaikan rekrutmen sukarelawan global sebanyak 20.000 orang untuk uji klinis tahap 3.
Proses pengembangan vaksin M72 telah berlangsung cukup lama, dimulai dari fase pre-klinik pada tahun 1994-2005, kemudian fase uji klinis pada tahun 2005-2013 di beberapa negara seperti Swiss, Amerika Serikat, dan Belgia. Pengembangan sempat terhenti di fase 2 karena kendala pendanaan, namun akhirnya dilanjutkan berkat dukungan dari Gates Foundation dan Wellcome Trust.
Fase 2B vaksin M72 dilakukan pada tahun 2014-2018. Meskipun vaksin M72 menjanjikan, perlu diingat bahwa vaksin ini diperkirakan baru akan tersedia pada tahun 2029. Oleh karena itu, penting untuk mengoptimalkan strategi penanganan TB yang sudah ada saat ini agar angka kematian dan penularan dapat ditekan.
Strategi Penanganan TB yang Perlu Dioptimalkan
Strategi yang perlu dioptimalkan meliputi deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan pencegahan. Deteksi dini penting untuk mencegah penyebaran penyakit. Pengobatan yang tepat dan tuntas sangat krusial untuk mencegah resistensi obat. Pencegahan melalui vaksinasi dan peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting.
Selain itu, perlu adanya peningkatan akses layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Hal ini akan membantu memastikan bahwa semua orang yang membutuhkan dapat mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat. Keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian TB juga sangat penting.
Dengan mengoptimalkan strategi penanganan TB yang sudah ada dan terus berinovasi, Indonesia diharapkan dapat lebih efektif dalam menekan angka kematian dan penularan TB, sekaligus mempersiapkan diri untuk era pasca-vaksin M72 di masa depan. Upaya kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai eliminasi TB pada tahun 2030.