Wagub Jatim Tekankan Kepatuhan Tata Ruang pada Pengembang Properti untuk Cegah Banjir
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, menekankan pentingnya kepatuhan pengembang properti terhadap tata ruang untuk mencegah dampak lingkungan, seperti banjir, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Surabaya, 13 Maret 2024 (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, dalam pertemuannya dengan DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur, menegaskan pentingnya kepatuhan para pengembang properti terhadap aturan tata ruang. Pertemuan tersebut dilakukan di Surabaya guna mencegah dampak lingkungan negatif, khususnya banjir yang akhir-akhir ini sering terjadi.
Emil Dardak menyatakan, "Kami tentu ingin developer properti bisa tertib terhadap tata ruang." Pembangunan perumahan yang tidak sesuai aturan, terutama di kawasan resapan air atau lahan pertanian produktif, dinilai sebagai salah satu penyebab utama banjir yang melanda berbagai daerah di Jawa Timur. Oleh karena itu, beliau mengajak para pengembang untuk lebih teliti dalam menelaah tata ruang sebelum memulai proyek pembangunan.
Lebih lanjut, Emil Dardak juga menekankan peran penting sektor properti dalam menyerap produk dalam negeri, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Ia berharap dengan tertibnya sektor properti, efek berganda (multiplier effect) akan dirasakan luas oleh masyarakat Jawa Timur.
Kepatuhan Tata Ruang dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan
Emil Dardak menyoroti bahaya pembangunan yang tidak memerhatikan tata ruang, khususnya di kawasan resapan air dan lahan pertanian produktif. Pembangunan yang sembarangan dapat memperparah risiko banjir dan merusak lingkungan. Beliau berharap REI Jawa Timur dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Wakil Gubernur juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek ekologis, termasuk zona hijau dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap berkolaborasi dengan DPD REI Jatim untuk mencari solusi atas permasalahan tata ruang yang ada.
Ditegaskan pula bahwa Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN terkait program pembangunan tiga juta rumah untuk rakyat. Program ini terdiri dari dua juta rumah di pedesaan dan satu juta rumah di perkotaan. Koordinasi ini bertujuan untuk memberikan kejelasan dan memastikan pembangunan berjalan sesuai aturan.
Sinergi Pemerintah dan Pengembang untuk Pembangunan Berkelanjutan
Emil Dardak menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pengembang properti dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kepatuhan terhadap tata ruang, sektor properti dapat berkontribusi positif bagi perekonomian dan lingkungan. Ia juga berharap REI Jatim dapat menjadi mitra strategis dalam mencari solusi atas berbagai tantangan di sektor properti.
Lebih lanjut, Emil Dardak menyatakan, "Kita harus mencocokkan satu sama lain, antara zona hijau, LP2B, dan lainnya. Kecuali di kemudian hari ditemukan risiko ekologis yang besar, maka kita akan duduk bersama mencari solusi." Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk berkolaborasi dengan pengembang dan mencari solusi bersama.
Dengan adanya komitmen tersebut, diharapkan pembangunan properti di Jawa Timur dapat berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
Emil Dardak menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa REI Jatim akan menjadi mitra strategis dalam mencari solusi atas berbagai tantangan di sektor properti. "REI menjadi mitra strategis kami untuk melihat dan mencetuskan solusi atas masalah-masalah yang ada ke depannya," katanya.