Wagub Sulut Ungkap Rahasia Turunkan Stunting: Target Prevalensi 5,9 Persen di 2045
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Victor Mailangkay tegaskan 'kerja bersama' sebagai modal utama turunkan angka stunting di Sulut. Simak strategi dan target ambisius provinsi ini hingga 2045!

Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Victor Mailangkay, baru-baru ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya menekan angka stunting di wilayah tersebut. Ia menyebutkan bahwa kerja sama menjadi modal utama untuk mencapai tujuan ini. Hal ini disampaikan Wagub Victor di Manado pada hari Minggu.
Dengan populasi lebih dari 2,6 juta jiwa, Sulut menghadapi tantangan serius dalam prevalensi stunting. Wagub Mailangkay optimis bahwa dengan komitmen kuat dan semangat gotong royong, target penurunan stunting dapat tercapai. Tujuannya adalah mewujudkan generasi masa depan yang sehat, unggul, dan berdaya saing.
Pernyataan ini menggarisbawahi urgensi penanganan stunting yang komprehensif. Pemerintah provinsi bertekad untuk memastikan program percepatan penurunan stunting tetap menjadi prioritas utama. Ini akan tercermin dalam kebijakan pembangunan daerah.
Strategi Komprehensif Penurunan Stunting di Sulut
Wagub Victor Mailangkay memaparkan beberapa pedoman kunci yang menjadi dasar perencanaan dan intervensi di lapangan. Pedoman ini dirancang untuk memastikan efektivitas program penurunan stunting. Salah satu poin penting adalah menjadikan program ini sebagai prioritas utama dalam kebijakan pembangunan daerah. Komitmen ini harus terlihat jelas dalam dokumen perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan program di setiap tingkatan pemerintahan.
Selain itu, peningkatan kapasitas kader Posyandu dan tenaga kesehatan di Puskesmas menjadi fokus utama. Langkah ini bertujuan agar pemantauan pertumbuhan dan status gizi anak dapat dilakukan secara cepat, akurat, dan berkelanjutan. Dengan demikian, intervensi dini dapat dilakukan untuk mencegah kasus stunting.
Pemerintah juga berupaya memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar. Ini mencakup konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan rutin, serta pemberian ASI eksklusif. Makanan pendamping ASI bergizi dan imunisasi dasar lengkap juga menjadi bagian integral dari strategi ini.
Edukasi pengasuhan anak secara komprehensif turut ditekankan, tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga seluruh anggota keluarga besar. Pendekatan ini diharapkan dapat memperluas praktik pengasuhan yang tepat di lingkungan keluarga. Wagub juga mengajak untuk memperkuat sistem pengorganisasian dan kapasitas para penggerak di lapangan, agar setiap bentuk intervensi mencapai sasaran secara efektif.
Target dan Data Prevalensi Stunting di Sulut
Pendekatan yang beragam dan menyeluruh menjadi kunci dalam upaya penurunan stunting. Ini tidak hanya berbasis regulasi dan kebijakan, tetapi juga melalui pendekatan sosial, budaya, dan nilai-nilai keagamaan yang hidup dalam masyarakat. Strategi ini diharapkan mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat secara efektif.
Berdasarkan data terkini, prevalensi stunting di Sulawesi Utara pada tahun 2023 mencapai 21,3 persen. Angka ini menjadi dasar penetapan target penurunan yang ambisius. Pemerintah provinsi menargetkan prevalensi stunting dapat turun menjadi 19,0 persen pada tahun 2025.
Target jangka panjang yang lebih ambisius telah ditetapkan untuk tahun 2045, yaitu mencapai 5,9 persen. Angka ini sejalan dengan target nasional yang ditetapkan oleh Bappenas. Secara nasional, prevalensi stunting pada tahun 2023 adalah 21,5 persen, dengan target 18,8 persen pada tahun 2025, dan 5 persen pada tahun 2045. Upaya kolektif dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai target-target tersebut.