Wamentrans: Cek Kesehatan Gratis, Ubah Paradigma Pencegahan Penyakit
Wakil Menteri Transmigrasi meluncurkan program cek kesehatan gratis untuk mengubah paradigma masyarakat agar lebih proaktif mencegah penyakit daripada mengobati, menjangkau seluruh warga Indonesia.
![Wamentrans: Cek Kesehatan Gratis, Ubah Paradigma Pencegahan Penyakit](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000201.465-wamentrans-cek-kesehatan-gratis-ubah-paradigma-pencegahan-penyakit-1.jpg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans), Viva Yoga Mauladi, menginisiasi program cek kesehatan gratis sebagai upaya besar untuk mengubah cara pandang masyarakat Indonesia terhadap kesehatan. Inisiatif ini berfokus pada pencegahan penyakit, bukan hanya pengobatan setelah sakit. Program ini menargetkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, sebuah langkah signifikan dalam meningkatkan kesadaran kesehatan nasional.
Paradigma Baru: Pencegahan Lebih Baik Dari Pengobatan
Menurut Wamentrans Viva Yoga Mauladi, program ini bertujuan untuk menggeser paradigma masyarakat dari pengobatan kuratif ke pencegahan preventif. "Kami melakukan perubahan (dengan mengampanyekan) paradigma baru, yakni secara preventif, tidak kuratif," ujarnya seusai meninjau pelaksanaan cek kesehatan gratis di Puskesmas Tebet, Jakarta. Beliau menekankan pentingnya deteksi dini penyakit sebelum gejala muncul, sebuah langkah yang sering diabaikan karena anggapan biaya pelayanan kesehatan yang mahal.
Program ini hadir sebagai solusi atas kebiasaan masyarakat yang seringkali baru memeriksakan diri ketika sudah sakit. "Kami harapkan partisipasi dari masyarakat (agar) jangan takut untuk melakukan pemeriksaan, pencegahan (penyakit)," tambah Wamentrans. Pemeriksaan dini memungkinkan deteksi dini penyakit dan mencegah komplikasi di masa mendatang. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sedini mungkin, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah tepat untuk menjaga kesehatan mereka.
Jangkauan Luas dan Kemudahan Akses
Program cek kesehatan gratis ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia tanpa memandang usia. Kategori usia meliputi balita dan anak (<10 tahun), remaja (10-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan lansia (>59 tahun). Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan akses kesehatan merata bagi semua warga negara.
"Ini janji Pak Presiden Prabowo untuk memberikan pelayanan gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Viva Yoga Mauladi. Dengan cakupan 281 juta warga negara Indonesia, program ini menjadi salah satu program kesehatan terbesar di Indonesia. Kemudahan akses juga menjadi prioritas. Masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi SATUSEHAT atau langsung ke puskesmas terdekat dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Jadwal dan Pelaksanaan
Bagi yang berulang tahun antara 1 Januari hingga 9 Februari, masih dapat memanfaatkan program ini hingga 30 April 2024. Sementara, bagi yang berulang tahun mulai 10 Februari dan seterusnya, memiliki waktu hingga 30 hari setelah tanggal ulang tahun mereka. Pelaksanaan kick off program ini dilakukan secara serentak di 17 puskesmas di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.
Kesimpulan
Program cek kesehatan gratis yang dicanangkan oleh Wamentrans merupakan langkah inovatif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan fokus pada pencegahan dan aksesibilitas yang luas, program ini berpotensi besar untuk mengubah paradigma kesehatan masyarakat dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan akses kesehatan yang merata dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.