Warga Kediri Raup Untung Besar dari Budidaya Kenari Merah Lokal
Hariadi, warga Kediri, sukses besar dalam budidaya kenari merah lokal (merlok) dengan omzet jutaan rupiah per bulan dan pengiriman hingga luar kota.

Kediri, 24 Februari 2024 - Warga Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil meraup keuntungan berlimpah berkat budidaya burung kenari merah lokal (merlok). Salah satu warga yang sukses dalam usaha ini adalah Hariadi, yang telah membudidayakan burung tersebut sejak tahun 2014. Keberhasilannya ini membuktikan potensi ekonomi yang menjanjikan dari usaha budidaya burung kicau di daerah tersebut, bahkan menjangkau pasar luar kota.
Hariadi memulai budidaya kenari merlok karena hobinya. "Saya menekuni ini sejak 2014, yang jelas karena hobi. Dari segi warna itu cerah saya suka," ujarnya di Kediri, Senin. Namun, hobinya ini berbuah manis, karena kenari merlok memiliki harga jual yang tinggi dibandingkan jenis kenari lainnya. Hal ini membuatnya mampu mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Keuntungan yang didapat Hariadi cukup menggiurkan. Satu ekor kenari merlok berusia 2,5 sampai 3 bulan dihargai sekitar Rp350.000, sedangkan yang dewasa dan bersuara merdu bisa mencapai Rp900.000 hingga Rp1.000.000 per ekor. Dalam sebulan, ia mampu menjual 4-6 ekor kenari, menghasilkan omzet jutaan rupiah.
Prospek Bisnis Budidaya Kenari Merlok
Hariadi menekuni budidaya kenari merlok tidak hanya karena hobi, tetapi juga karena prospek bisnisnya yang menjanjikan. Persaingan bisnis dapat disiasati dengan tetap menjaga kualitas burung. "Kami sasarannya orang-orang penghobi, yang kesukaannya kenari merlok. Kadang ada yang warna biasa, ada yang standar tapi saya mainnya yang merah lokal," jelasnya. Ia fokus pada kualitas dan keunikan warna merah lokal yang menjadi daya tarik tersendiri.
Perawatan kenari merlok tidaklah sulit. Burung betina mulai bertelur pada usia 6-7 bulan, dan bertelur 2-5 butir setiap dua bulan. "Kenari bisa produksi dua bulan sekali. Indukan juga cukup banyak sekitar 14 ekor. Kalau di tempat saya produksinya antara 14-15 kali selama hidup dari burung tersebut," ungkap Hariadi. Telur dierami induknya selama 14 hari hingga menetas.
Untuk menjaga kesehatan dan warna bulu yang cerah, Hariadi memberikan pakan bergizi. Anak burung diberi telur puyuh kukus sebagai sumber protein, sementara induk dan burung dewasa diberi pakan biji-bijian dan sawi pahit untuk menjaga warna bulu tetap cerah. "Kandungan gizi sawi pahit lebih bagus, sehingga warna burung kenari bisa konsisten," tambahnya.
Strategi Pemasaran dan Perawatan
Hariadi tidak kesulitan mencari pelanggan, bahkan hingga luar kota. Ia memanfaatkan penjualan daring dan pengiriman melalui kereta api. "Saya juga main penjualan daring, sehingga untuk seluruh Jawa masih bisa kirim dengan jalur kereta api. Kalau pelanggan dari Kediri dan sekitarnya biasanya datang ke rumah," katanya. Sistem pengiriman yang aman dengan pakan dan minum yang cukup selama perjalanan menjadi kunci keberhasilannya.
Agar kenari merlok tetap sehat, Hariadi menjaga asupan gizi, menjemur burung pagi dan sore hari (5-15 menit), serta mengantisipasi hama seperti tikus dan semut. "Pernah juga ada tikus, semut. Itu yang kendala. Kalau cuaca selama di dalam ruangan masih aman. Selain itu, jangan kena angin yang terlalu kencang karena bisa membawa penyakit. Yang penting rutin untuk menjemurnya 5-15 menit dan jangan lupa untuk anakan, pakannya jangan telat telur untuk nutrisinya," pesannya.
Azis, salah satu pembeli kenari merlok dari Kota Kediri, mengaku tertarik dengan keindahan warna burung ini. "Saya punya satu ekor kenari di rumah, dan ini mau tambah yang kenari merlok. Saya suka warnanya, tapi secara harga memang lebih mahal ketimbang jenis lainnya," kata Azis. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan dan daya tarik kenari merlok di pasaran.
Kesuksesan Hariadi dalam membudidayakan kenari merlok menjadi bukti bahwa usaha rumahan berbasis hobi dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan. Dengan perawatan yang tepat dan strategi pemasaran yang efektif, budidaya kenari merlok berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan bagi masyarakat Kediri.