Waskita Karya Bangun Gedung DPRD DIY Rp293,8 Miliar: Tantangan Bangunan Cagar Budaya
PT Waskita Karya membangun gedung baru DPRD DIY senilai Rp293,8 miliar di lahan 5 hektar, menghadapi tantangan bangunan cagar budaya di lokasi sebelumnya.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk memenangkan kontrak pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) senilai Rp293,8 miliar. Proyek ini dijadwalkan dimulai pada awal tahun 2025 dan menghadirkan tantangan unik karena gedung DPRD DIY lama, yang terletak di Jalan Malioboro sejak 1878, merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah.
Pembangunan gedung baru ini diperlukan karena gedung lama di Jalan Malioboro dinilai tidak lagi mampu menampung kebutuhan operasional DPRD DIY. Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa kapasitas gedung lama sudah tidak memadai. Gedung baru ini akan dibangun di lahan seluas 5 hektar di Jalan Kenari, Kecamatan Umbulharjo.
Proyek ini menjadi tantangan tersendiri bagi Waskita Karya karena harus mempertimbangkan status cagar budaya gedung lama. Pembangunan gedung baru diharapkan dapat memberikan solusi yang optimal bagi operasional DPRD DIY tanpa mengabaikan nilai sejarah dan budaya Yogyakarta.
Gedung Baru DPRD DIY: Desain Fungsional dan Modern
Gedung DPRD DIY yang baru akan dibangun seluas 38.544 meter persegi dengan lima lantai dan tinggi mencapai 33 meter. Lantai dasar akan difungsikan sebagai area parkir, sementara lantai dua akan menampung ruang kerja, ruang wartawan, ruang arsip, dan ruang komisi. Lantai tiga akan menjadi lokasi ruang anggota, ruang transit gubernur, banquet room, ruang rapat paripurna, dan ruang fraksi.
Lantai empat akan menyediakan ruang Panitia Khusus dan ruang Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). Sedangkan lantai lima akan digunakan untuk ruang rapat gabungan, rapat anggaran, dan rapat badan musyawarah. Desain gedung ini dirancang agar fungsional, andal, aman, nyaman, dan mudah digunakan oleh seluruh pengguna.
Waskita Karya berkomitmen untuk membangun gedung yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis dan mendukung kinerja para anggota DPRD DIY. Hal ini sejalan dengan reputasi Waskita Karya sebagai perusahaan konstruksi yang berpengalaman dalam membangun gedung-gedung pemerintah.
Penerapan Teknologi BIM 5D untuk Efisiensi
Untuk memastikan efisiensi dan akurasi dalam manajemen proyek, dari tahap desain hingga pembangunan, Waskita Karya mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) 5D. Penerapan BIM 5D ini diharapkan dapat memberikan estimasi biaya yang akurat dan meningkatkan efisiensi pekerjaan proyek secara keseluruhan.
BIM 5D merupakan teknologi yang memungkinkan perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi secara terintegrasi dan detail. Dengan teknologi ini, Waskita Karya dapat meminimalisir potensi kesalahan dan memastikan proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran.
Penggunaan BIM 5D juga sejalan dengan komitmen Waskita Karya untuk menerapkan teknologi terkini dalam setiap proyek yang dikerjakan. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pekerjaan.
Pengalaman Waskita Karya dalam Proyek Pemerintah
Sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya telah menyelesaikan berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan gedung pemerintah. Beberapa proyek pemerintah yang telah berhasil diselesaikan antara lain Pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 4 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kantor Kementerian Koordinator 3, serta Gedung Sekretariat Negara di IKN.
Pengalaman yang luas ini menjadi modal berharga bagi Waskita Karya dalam menghadapi tantangan pembangunan gedung DPRD DIY. Dengan pengalaman dan teknologi yang dimiliki, Waskita Karya optimis dapat menyelesaikan proyek ini dengan sukses dan tepat waktu.
Proyek pembangunan gedung DPRD DIY ini diharapkan dapat menjadi contoh pembangunan gedung pemerintahan yang modern, efisien, dan berkelanjutan. Gedung ini diharapkan dapat mendukung kinerja DPRD DIY dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk masyarakat Yogyakarta.