WEGE Bidik Kontrak Baru Rp3,5 Triliun di 2025: Strategi dan Proyek Unggulan
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) menargetkan kontrak baru Rp3,58 triliun di 2025, meningkat 34% dari capaian 2024, dengan fokus pada proyek pemerintah, BUMN, swasta, dan inovasi teknologi modular.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) memasang target tinggi di tahun 2025. Perusahaan konstruksi ini membidik perolehan kontrak baru senilai Rp3,58 triliun, peningkatan signifikan sebesar 34,43 persen dibandingkan realisasi Rp2,66 triliun di tahun 2024. Target ambisius ini diumumkan Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita, di Jakarta pada Senin, 20 Januari.
Sebagian besar target tersebut, sekitar 59,2 persen, berasal dari proyek pemerintah. Sisanya, 20,7 persen dari BUMN dan 20,1 persen dari sektor swasta. Strategi ini mencerminkan upaya WEGE untuk mendiversifikasi portofolio klien dan memastikan keberlanjutan bisnis.
Dari sisi jenis proyek, WEGE memproyeksikan sektor perkantoran akan berkontribusi terbesar, yaitu 44,4 persen. Fasilitas publik menyusul dengan kontribusi 38,8 persen, dan sektor hunian ditargetkan berkontribusi 16,8 persen. Pembagian target ini menunjukkan fokus WEGE pada pembangunan infrastruktur yang beragam.
Untuk mencapai target 2025, WEGE telah menyiapkan sejumlah strategi komprehensif. Strategi tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari operasional dan pemasaran hingga pengembangan dan keuangan. Hadian menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan eksekusi yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini termasuk optimasi penggunaan teknologi dan pengelolaan sumber daya.
Selain target kontrak baru, WEGE juga menargetkan penjualan sebesar Rp4,4 triliun dan laba bersih Rp46 miliar di tahun 2025. Target-target ini menunjukkan optimisme WEGE terhadap prospek bisnis di masa mendatang, yang sejalan dengan rencana ekspansi dan diversifikasi proyek.
Di tahun 2024, WEGE telah berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis di berbagai sektor. Beberapa proyek unggulan meliputi Gedung BMKG InaTEWS Jakarta-Bali, Rusun Cilangkap, Rumah Sakit Klaten, dan berbagai proyek lainnya di sektor perbankan, pendidikan, dan infrastruktur. Keberhasilan ini membuktikan kapabilitas WEGE dalam menghadapi tantangan industri konstruksi.
Dua proyek yang menjadi sorotan adalah pembangunan Gedung Pusat Onkologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten (Rp248,43 miliar) dan pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Basilika & Gereja di IKN (Rp352,38 miliar). Proyek-proyek ini tidak hanya memperkuat portofolio WEGE, tetapi juga menunjukkan kepercayaan para mitra terhadap kualitas dan inovasi perusahaan.
WEGE berkomitmen menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan proyek. Penerapan teknologi ini selaras dengan visi WEGE untuk menjadi perusahaan konstruksi yang modern dan inovatif. WEGE juga melihat peluang besar dalam mendukung program pemerintah ‘tiga juta rumah’ dengan memanfaatkan teknologi modular.
Teknologi modular WEGE memungkinkan percepatan proses konstruksi, peningkatan kualitas, dan pembangunan yang ramah lingkungan. Dengan sistem modular, WEGE optimis dapat berkontribusi signifikan dalam menyediakan hunian terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, sekaligus mendukung penguatan ketahanan pangan dan pengembangan pariwisata lokal.
Partisipasi WEGE dalam program ‘tiga juta rumah’ merupakan bukti komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan infrastruktur nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan strategi yang komprehensif dan inovasi teknologi, WEGE siap memperkuat portofolionya dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.