Waspada! Dokter Ingatkan Batas Waktu Duduk Rebahan Agar Terhindar dari Risiko Penyakit
Dokter ingatkan batas waktu duduk rebahan tak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam agar terhindar dari masalah kesehatan.

Jakarta - Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. Fauzan Nanggadita, Sp.KO., dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) mengingatkan masyarakat tentang pentingnya membatasi waktu duduk rebahan. Menurutnya, duduk rebahan tidak boleh lebih dari satu jam, kecuali saat tidur malam. Hal ini bertujuan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat terlalu lama berada dalam posisi tersebut.
Dalam acara yang diadakan oleh Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP) DKI Jakarta, dr. Fauzan menekankan perlunya aktivitas fisik di tempat kerja. Tema acara tersebut adalah "Aktif di Tempat Kerja: Kesehatan Dimulai dari Kursi Anda dan Risiko Kesehatan di balik Kenyamanan AC dari sisi Radiologi". Ia menjelaskan bahwa duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, dan masalah metabolisme.
"Duduk rebahan tidak boleh lebih dari satu jam kecuali tidur malam. Minimal 20 menit bangun. Duduk satu jam, setelah satu jam kita harus melakukan gerak," ujarnya di Jakarta, Senin. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menyadari dampak buruk dari kebiasaan duduk terlalu lama dan mulai mengambil langkah-langkah untuk lebih aktif bergerak.
Tips Mengatasi Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Ketika sudah duduk selama satu jam, dr. Fauzan menyarankan untuk bangkit berdiri dan bergerak. Misalnya, dengan mengelilingi ruangan sebanyak dua atau tiga kali. Aktivitas ini dapat membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi ketegangan otot akibat posisi duduk yang statis.
Jika mengelilingi ruangan tidak memungkinkan, alternatif lain adalah dengan melakukan gerakan duduk dan bangkit dari kursi sebanyak 10 kali. Selain itu, bisa juga dengan mengangkat atau mendorong kursi sebagai variasi gerakan. Aktivitas-aktivitas sederhana ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh.
"Duduk, bangun 10 kali saja. Kalau kurang, angkat saja kursinya, dorong ke atas," ujar Fauzan. Gerakan-gerakan kecil ini dapat membantu menjaga tubuh tetap aktif dan mengurangi risiko masalah kesehatan akibat duduk terlalu lama.
Tips Tambahan untuk Pekerja Kantoran
Bagi para pekerja kantoran yang sehari-hari menggunakan komputer, dr. Fauzan menyarankan untuk mencoba mengetik sambil berdiri. Selain itu, penting juga untuk mengurangi paparan gawai saat waktu istirahat. Mengalihkan perhatian dari layar komputer dan smartphone dapat membantu mengurangi kelelahan mata dan pikiran.
Ia juga mengingatkan untuk memperbanyak gerakan meskipun sedang sibuk bekerja. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan angkutan umum atau memarkir kendaraan di lokasi yang lebih jauh. Dengan demikian, tanpa disadari, tubuh akan lebih banyak bergerak dan membakar kalori.
"NEPA atau 'Non-Exercise Physical Activity' seperti naik angkutan umum, banyak jalan, parkir yang jauh," katanya. Aktivitas-aktivitas kecil ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Manfaatkan Fasilitas Kantor untuk Bergerak
Alih-alih menggunakan lift, dr. Fauzan menyarankan untuk memilih naik dan turun tangga. Aktivitas ini dapat melatih otot paha dan meningkatkan kebugaran jantung. Selain itu, membuat jadwal aktivitas fisik bersama rekan kerja, seperti senam atau jalan santai, juga dapat menjadi motivasi tambahan untuk bergerak lebih aktif.
Di kantor jangan pakai lift, naik-turun tangga supaya pahanya terlatih. Kemudian buat jadwal aktivitas fisik bersama seperti senam atau jalan," ujar Fauzan. Dengan mengajak rekan kerja, aktivitas fisik akan terasa lebih menyenangkan dan konsisten.
Dengan menerapkan tips-tips sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko masalah kesehatan akibat duduk terlalu lama dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting untuk diingat bahwa bergerak aktif tidak harus selalu dilakukan di pusat kebugaran atau dengan peralatan mahal. Aktivitas-aktivitas sederhana yang terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari pun dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan.