Waspada! Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali (3-4 Februari 2024)
BBMKG Wilayah III Denpasar memperingatkan potensi gelombang laut sangat tinggi hingga 6 meter di perairan selatan Bali pada 3-4 Februari 2024, mengancam keselamatan nelayan dan aktivitas wisata bahari.
![Waspada! Gelombang Laut Sangat Tinggi di Selatan Bali (3-4 Februari 2024)](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/130023.980-waspada-gelombang-laut-sangat-tinggi-di-selatan-bali-3-4-februari-2024-1.jpg)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini: Waspadalah! Gelombang laut sangat tinggi diperkirakan akan menerjang perairan selatan Bali pada 3 dan 4 Februari 2024. Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 4 hingga 6 meter. Peringatan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat Bali, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menyampaikan imbauan tersebut pada Minggu lalu. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap peningkatan kecepatan angin di perairan utara dan selatan Bali. Informasi ini sangat krusial untuk mencegah potensi kecelakaan dan kerugian.
Mengapa gelombang laut di selatan Bali diprediksi akan sangat tinggi? BMKG menjelaskan bahwa prediksi ini berdasarkan analisis mereka terhadap kondisi cuaca terkini. Angin dari arah barat-barat laut dengan kecepatan hingga 40 knot (sekitar 74 km/jam) diprediksi akan menjadi pemicu utama. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hingga tanggal 4 Februari, meskipun kecepatan angin sedikit menurun.
Bagaimana kondisi perairan lainnya di Bali? BMKG memprediksi ketinggian gelombang di perairan lain, seperti Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, dan Selat Lombok, akan relatif lebih rendah, yakni sekitar 2,5 meter. Kecepatan angin di daerah-daerah ini juga diperkirakan lebih rendah, mencapai hingga 20 knot.
Ancaman terhadap keselamatan pelayaran sangat nyata. BMKG memberikan anjuran khusus bagi pengguna perahu nelayan, operator kapal tongkang, dan operator kapal feri untuk meningkatkan kewaspadaan. Pedoman keselamatan pelayaran berdasarkan kecepatan angin dan tinggi gelombang telah ditetapkan BMKG untuk masing-masing jenis kapal.
Faktor pemicu gelombang tinggi ini juga melibatkan fenomena alam, yaitu gelombang Rossby ekuator. Gelombang atmosfer ini bergerak dari arah barat di sekitar ekuator dan dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan dan cuaca ekstrim. Selain itu, suhu permukaan laut di sekitar Bali yang berkisar antara 28-30 derajat Celcius dan massa udara basah juga berperan penting.
Kesimpulannya, masyarakat Bali perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang laut sangat tinggi di perairan selatan Bali pada 3 dan 4 Februari 2024. Ikuti arahan dan peringatan dari BMKG untuk memastikan keselamatan.