Waspada Gelombang Tinggi! BMKG Imbau Nelayan Papua Ekstra Hati-hati
BMKG Jayapura mengimbau nelayan Papua untuk mewaspadai gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan, berdampak pada harga ikan yang melambung tinggi.

Nelayan di Papua diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan aktivitas melaut. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan cuaca yang menunjukkan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa wilayah perairan Papua. Gelombang tinggi ini disertai kecepatan angin yang mencapai 35-45 km/jam.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura, Heri Purnomo, pada Rabu, 5 Maret 2024. BMKG juga meminta para nelayan untuk rajin memantau perkembangan cuaca melalui laman resmi BMKG Maritim Jayapura guna mendapatkan informasi terkini sebelum berangkat melaut. Informasi akurat sangat penting demi keselamatan para nelayan.
Wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi meliputi Kepulauan Mapia, perairan barat, utara, selatan, dan timur Pulau Biak, perairan utara Serui, perairan Sarmi-Mamberamo Raya, serta perairan Jayapura. Kondisi ini dinilai masih signifikan dan disebabkan oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memperkuat dinamika atmosfer di kawasan timur Indonesia, ditambah dengan adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Papua yang mempercepat kecepatan angin.
Imbas Gelombang Tinggi terhadap Harga Ikan
Dampak dari gelombang tinggi ini turut dirasakan oleh para pedagang ikan. Amir, salah seorang pedagang ikan di Pasar Hamadi Jayapura, mengungkapkan bahwa gelombang tinggi membuat banyak nelayan enggan melaut. Kondisi ini berdampak langsung pada ketersediaan dan harga ikan di pasar.
Akibatnya, harga ikan di Pasar Hamadi mengalami kenaikan yang cukup signifikan. "Memang saat ini harga ikan relatif mahal bila dibanding saat laut tenang dan tidak bergelombang, serta ikan yang dijual juga terbatas," ujar Amir. Kenaikan harga ini cukup bervariasi, tergantung jenis dan ukuran ikan.
Sebagai contoh, harga ikan ekor kuning berkisar antara Rp50.000 hingga Rp500.000 per ekor, ikan cakalang Rp30.000 hingga Rp120.000 per ekor, ikan salam Rp75.000 per ekor, cumi-cumi Rp150.000 per tumpuk, udang Rp120.000 per ekor, dan ikan tenggiri Rp150.000 per ekor. Kenaikan harga ini tentu saja membebani para konsumen.
Rekomendasi bagi Nelayan Papua
- Selalu pantau prakiraan cuaca melalui laman resmi BMKG Maritim Jayapura sebelum melaut.
- Periksa kondisi cuaca dan gelombang secara berkala.
- Hindari melaut jika gelombang tinggi dan cuaca buruk.
- Pastikan perahu dan peralatan melaut dalam kondisi prima.
- Selalu berkoordinasi dengan sesama nelayan.
BMKG menghimbau agar nelayan selalu mengutamakan keselamatan. Dengan memantau informasi cuaca dan gelombang secara berkala, diharapkan para nelayan dapat meminimalisir risiko kecelakaan saat melaut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para nelayan di Papua.