Waspada! Karhutla Natuna Terus Terjadi di Tiga Titik, Disdamkarmat Imbau Warga Tak Bakar Lahan
Karhutla Natuna kembali melanda tiga lokasi, mendorong Disdamkarmat Natuna mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Apa alasannya?

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pada Selasa (29/7). Peristiwa ini terjadi di tiga lokasi berbeda, memicu kekhawatiran serius akan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Natuna segera mengambil tindakan. Mereka kembali mengimbau masyarakat setempat untuk tidak membuka lahan dengan metode pembakaran yang berisiko tinggi.
Imbauan ini dikeluarkan mengingat kondisi hutan dan lahan yang cenderung kering saat ini. Kondisi tersebut sangat rentan terhadap penyebaran api, bahkan dari percikan kecil sekalipun yang dapat meluas dengan cepat.
Kondisi Lahan Kering Picu Kerentanan Karhutla Natuna
Nurhakim, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, Pengolahan Data, dan Informasi Disdamkarmat Natuna, menjelaskan situasi terkini. Menurutnya, kondisi hutan dan lahan di Natuna saat ini sangat kering. Hal ini menjadikan beberapa wilayah sangat rentan terhadap kejadian Karhutla Natuna.
Pembukaan lahan dengan metode pembakaran sangat tidak dianjurkan dalam kondisi seperti ini. Api sekecil apa pun dapat dengan cepat membesar dan meluas, menyebabkan kerusakan parah. Disdamkarmat Natuna bahkan mencatat bahwa hampir setiap hari terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.
Tiga titik Karhutla yang terjadi pada Selasa (29/7) meliputi wilayah Batu Sisir dengan luas sekitar empat hektare. Selain itu, kebakaran juga melanda Sebayar seluas 250 meter persegi, serta Kelanga yang mencapai lima hektare. Total area yang terdampak cukup signifikan, memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak terkait.
Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan Karhutla Natuna
Disdamkarmat Natuna sangat mengharapkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat. Partisipasi aktif warga sangat krusial dalam upaya pencegahan Karhutla Natuna. Kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci utama dalam menjaga kelestarian alam Natuna dari ancaman kebakaran.
Salah satu bentuk peran aktif yang diharapkan adalah segera melaporkan. Masyarakat diminta untuk melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan titik api atau asap mencurigakan di sekitar hutan atau lahan terbuka. Informasi cepat dapat membantu tim pemadam kebakaran bertindak lebih awal sebelum api meluas tak terkendali.
Nurhakim menambahkan bahwa proses pemadaman dan pendinginan lokasi kebakaran berjalan lancar. Tim gabungan berhasil memadamkan api di ketiga titik kebakaran tersebut. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa Karhutla Natuna ini, meskipun penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Pihak Disdamkarmat Natuna berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Karhutla memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap lingkungan dan ekosistem. Oleh karena itu, kesadaran dan kewaspadaan kolektif sangat diperlukan untuk melindungi Natuna dari bencana asap yang merugikan.