Waspada Penipuan Kerja Ilegal! BP3MI NTT Tegaskan Kamboja Bukan Tujuan Resmi PMI
BP3MI NTT memberikan peringatan keras kepada calon pekerja migran Indonesia (PMI) agar menghindari tawaran kerja di Kamboja, Vietnam, dan Myanmar karena bukan negara tujuan resmi dan rawan penipuan.

Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Suratmi Hamida, memberikan peringatan penting bagi masyarakat NTT yang ingin bekerja di luar negeri. Dalam pernyataan resmi di Kupang, Senin, 17 Februari 2024, Suratmi menegaskan bahwa Kamboja bukan negara tujuan penempatan resmi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Peringatan ini muncul menyusul maraknya kasus penipuan dan eksploitasi pekerja migran Indonesia di Kamboja. Sebelumnya, BP3MI Kepulauan Riau melaporkan sebanyak 5.300 warga Kepri menjadi korban sindikat scammer dan judi online di negara tersebut. Meskipun belum ada laporan serupa dari NTT, BP3MI NTT tetap waspada dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
Bahaya Kerja Ilegal di Kamboja dan Negara Lainnya
Suratmi menjelaskan, banyak calon PMI yang terjerat karena iming-iming gaji tinggi yang dijanjikan melalui media sosial. Namun, kenyataannya, mereka justru dipaksa bekerja sebagai operator judi online tanpa jaminan keselamatan dan perlindungan hukum. "Kebanyakan korban diiming-iming gaji fantastis, tetapi sesampainya di sana malah dijadikan operator judol tanpa jaminan keselamatan kerja," jelas Suratmi.
Selain Kamboja, Suratmi juga memperingatkan potensi bahaya bekerja di Vietnam dan Myanmar. Ketiga negara tersebut bukanlah negara tujuan resmi penempatan PMI, sehingga pekerja yang menjadi korban di sana tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah Indonesia. "Kalau bukan negara penempatan tidak ada bentuk proteksi dari pemerintah (Indonesia) bagi para pekerja yang menjadi korban di wilayah negara tersebut," tegasnya.
Pentingnya Konfirmasi dan Edukasi
BP3MI NTT menekankan pentingnya kolaborasi dan edukasi untuk mencegah masyarakat, khususnya generasi muda, terjerat tawaran kerja ilegal. Suratmi menghimbau agar setiap peluang kerja di luar negeri dikonfirmasi terlebih dahulu ke BP3MI NTT atau dinas terkait. Hal ini penting untuk memastikan legalitas perusahaan penyalur dan memastikan negara tujuan merupakan negara penempatan resmi PMI.
Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah eksploitasi dan melindungi hak-hak pekerja migran. Dengan memastikan legalitas perusahaan dan negara tujuan, para calon PMI dapat menghindari risiko menjadi korban penipuan dan mendapatkan perlindungan hukum yang memadai. BP3MI NTT berkomitmen untuk terus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar terhindar dari praktik perekrutan ilegal.
Kewaspadaan Tetap Diperlukan
Meskipun belum ada laporan kasus PMI NTT yang terjerat di Kamboja, kewaspadaan tetap diperlukan. Tawaran pekerjaan yang terlalu menggiurkan di media sosial perlu diwaspadai. Calon PMI harus teliti dan mengecek legalitas perusahaan penyalur sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Jangan mudah tergiur iming-iming gaji tinggi tanpa mengetahui detail pekerjaan dan perjanjian kerja yang jelas.
BP3MI NTT siap membantu masyarakat dalam memperoleh informasi akurat tentang prosedur dan persyaratan bekerja di luar negeri secara resmi. Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan dapat meminimalisir risiko masyarakat NTT menjadi korban penipuan dan eksploitasi di luar negeri.
Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui kantor BP3MI NTT atau saluran komunikasi resmi lainnya. Lindungi diri Anda dan keluarga dari penipuan kerja ilegal. Kehati-hatian dan verifikasi informasi adalah kunci utama untuk keselamatan dan keberhasilan bekerja di luar negeri.