BP3MI Riau Gagalkan Keberangkatan 3 CPMI ke Kamboja: Modus Penipuan Online
BP3MI Riau berhasil mencegah keberangkatan tiga calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ke Kamboja yang diduga akan terlibat dalam sindikat penipuan online dengan iming-iming gaji tinggi.

BP3MI Riau berhasil menggagalkan upaya keberangkatan tiga Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) menuju Kamboja pada Minggu, 16 Februari 2025. Ketiga CPMI tersebut diduga akan terlibat dalam aktivitas ilegal, seperti penipuan online atau judi online di Kamboja. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya proses perekrutan pekerja migran yang prosedural dan aman.
Modus Operandi dan Iming-iming Gaji Tinggi
Berdasarkan rilis resmi Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), para CPMI didekati oleh teman mereka yang sudah berada di Kamboja. Tawaran pekerjaan dengan gaji menggiurkan sebesar Rp12 juta per bulan menjadi daya tarik utama. Namun, di balik iming-iming tersebut, tersimpan rencana kerja ilegal yang berisiko tinggi.
Para CPMI dijanjikan pekerjaan di Kamboja melalui jalur non-prosedural. Mereka dijadwalkan berangkat melalui Muar, Malaysia, dengan menggunakan Pelabuhan Dumai, Riau sebagai titik awal perjalanan. Dua orang yang tidak dikenal berperan penting dalam mengurus keberangkatan mereka, termasuk pembelian tiket dan pemberian uang saku sebesar RM 300.
Peran BP3MI Riau dalam Pencegahan
BP3MI Riau berperan aktif dalam menggagalkan rencana tersebut. Setelah mengetahui negara tujuan dan indikasi pekerjaan ilegal, BP3MI Riau berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan KemenP2MI untuk menghentikan keberangkatan ketiga CPMI tersebut. Keputusan ini diambil berdasarkan kecurigaan kuat bahwa mereka akan terlibat dalam aktivitas penipuan online atau judi online di Kamboja.
Edukasi dan Pemulangan CPMI
Selain mencegah keberangkatan, BP3MI Riau juga memberikan edukasi kepada ketiga CPMI terkait prosedur keberangkatan kerja ke luar negeri yang benar dan aman. Mereka diberi informasi mengenai risiko dan bahaya bekerja secara ilegal di Kamboja, khususnya terkait maraknya kasus penipuan online yang melibatkan pekerja migran Indonesia.
Setelah mendapatkan edukasi, ketiga CPMI kemudian diserahkan ke Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Pelabuhan Dumai. P4MI Dumai akan membantu proses pemulangan mereka ke daerah asal masing-masing, memastikan mereka kembali dengan selamat dan terlindungi.
Pentingnya Kesadaran dan Prosedur yang Benar
Kasus ini menjadi bukti nyata pentingnya kewaspadaan dan pemahaman prosedur yang benar dalam bekerja di luar negeri. Iming-iming gaji tinggi seringkali menjadi jebakan bagi para pencari kerja, yang kemudian terjerat dalam aktivitas ilegal dan berisiko. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan memastikan setiap tawaran pekerjaan telah melalui prosedur resmi dan terverifikasi.
Pemerintah melalui BP3MI dan instansi terkait terus berupaya melindungi pekerja migran Indonesia dari eksploitasi dan kejahatan. Pencegahan dan edukasi menjadi langkah penting dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia di luar negeri. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan selalu memprioritaskan jalur resmi dalam bekerja di luar negeri.
Kesimpulan
Keberhasilan BP3MI Riau menggagalkan keberangkatan tiga CPMI ke Kamboja merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi pekerja migran Indonesia. Pencegahan dini dan edukasi kepada calon pekerja migran sangat penting untuk mencegah terjadinya eksploitasi dan kejahatan. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan jalur resmi dan aman dalam bekerja di luar negeri.