Borobudur: Menuju Pusat Spiritualitas dan Kebudayaan Dunia
Menbud Fadli Zon mendorong Borobudur menjadi pusat spiritualitas dan kebudayaan dunia, melibatkan kolaborasi berbagai pihak untuk mewujudkan ekosistem yang berkelanjutan.

Borobudur, Jawa Tengah, 12 Mei 2024 – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Fadli Zon mengungkapkan rencana menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat spiritualitas dan kebudayaan dunia. Hal ini disampaikan bertepatan dengan perayaan Waisak di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Rencana besar ini bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan, khususnya umat Buddha dari seluruh dunia, sekaligus melestarikan warisan budaya Indonesia.
Dalam keterangan resminya, Menbudpar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai tujuan ini. "Komitmen ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat hari ini dan masa depan," tegas Menbudpar. Ia menambahkan bahwa pengembangan Borobudur harus menciptakan ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan, sehingga sektor budaya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan Menbudpar ini sejalan dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017, yang menekankan pentingnya memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Kunjungan Menbudpar ke Candi Borobudur juga bertujuan untuk memastikan kenyamanan dan pengalaman berkesan bagi para pengunjung, khususnya umat Buddha yang datang untuk beribadah di candi Buddha terbesar di dunia ini.
Mewujudkan Borobudur sebagai Destinasi Ziarah Dunia
Menbudpar menargetkan Borobudur menjadi destinasi ziarah utama bagi umat Buddha global. Untuk mencapai hal ini, berbagai upaya kolaboratif akan dilakukan, termasuk pengembangan infrastruktur, promosi wisata, dan peningkatan kualitas layanan bagi pengunjung. Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas yang memadai dan memastikan kenyamanan bagi para peziarah.
Perayaan Waisak tahun ini di Borobudur akan dilaksanakan secara hybrid, baik secara luring maupun daring. Hal ini untuk mengakomodasi partisipasi umat Buddha di seluruh dunia. Diperkirakan puluhan ribu umat Buddha akan hadir di Borobudur, baik dari dalam maupun luar negeri. Angka ini meningkat dari tahun lalu, dimana tercatat sekitar 37.000 pengunjung hadir dalam perayaan Waisak.
Panitia penyelenggara telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk multimedia yang akan disiarkan secara daring melalui platform YouTube DPP WALUBI, sehingga perayaan Waisak di Borobudur dapat disaksikan oleh umat Buddha di seluruh dunia. Langkah ini menunjukkan komitmen untuk memperluas jangkauan spiritual dan budaya Borobudur ke kancah internasional.
Pengembangan Museum Borobudur
Selain mengunjungi Candi Borobudur, Menbudpar juga meninjau lokasi Museum Borobudur yang masih dalam tahap pengembangan. Dalam kunjungan tersebut, Menbudpar didampingi oleh Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC). Menbudpar memberikan sejumlah masukan untuk pembangunan museum, menekankan pentingnya menampilkan cerita relief Candi Borobudur secara komprehensif, termasuk alat musik yang terdapat dalam relief tersebut.
Museum Borobudur diharapkan dapat menjadi pusat informasi dan edukasi tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalam Candi Borobudur. Dengan demikian, museum ini akan melengkapi pengalaman spiritual dan budaya para pengunjung Candi Borobudur, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya Indonesia.
Pengembangan museum ini merupakan bagian integral dari rencana besar menjadikan Borobudur sebagai pusat spiritualitas dan kebudayaan dunia. Dengan menampilkan cerita relief dan artefak secara menarik dan informatif, museum ini akan menarik minat wisatawan dan meningkatkan pemahaman tentang kekayaan budaya Indonesia.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan Borobudur tidak hanya menjadi situs warisan budaya dunia yang terjaga kelestariannya, tetapi juga menjadi pusat spiritualitas dan kebudayaan yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia dan dunia.